Lihat ke Halaman Asli

Kamu Yang Aku Pilih

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ini bukan suatu kisah sinetron yang bersambung kan

Ini juga bukan sebuah teater drama yang sedang pentas dalam suatu festival kan, nah lalu ini apa.??

Ini apakah rasa yang dinamakan CINTA ?

Apakah ini akan selamanya atau sementara (Gw berharap selamanya). kali ini ya seperti biasa gw lagi-lagi tersandung dalam masalah alur cerita cinta. terkadang apapun itu ketika kalimat yang tersusun indah dengan rangkaian cerita pasti akan indah jika diselipkan kata-kata cinta. memang manusia selalu meiliki sekelumit simpul ceria jika didampingi cinta. tak terkecuali siapapun, dengan apa dan bagaimanapun. Cinta memang terlihat indah namun sisakanlah duka untuk memeluk deraian rindumu ketika tak bisa kau gapai hati yang telah tertaut.

***

Aku ingin mengerti bagaimana rasa itu masuk begitu cepat dirongga hatiku.

Sejenak aku diam...lalu perlahan langkahku menuju teras rumah sambil menunggu senja hadir. dengan ditemani sebuah buku bacaan yang kian usang dan segelas hangat teh untuk kunikmati. aku sangat senang membaca sesuatu yang memberikan banyak informasi ataupun membaca rangkaian kata-kata indah. nah, dikala senja mulai muncul dan baan bacaan telah kuselesaikan begitu pula tegukan-tegukan manja teh yang kuminum telah habis. namun aku masih berada diteras untuk sesaat. ya sesaat terbesit tentang rasa yang kian bergejolak.

Ya sebut saja DIA, lelaki yang telah mencuri hati ini terlalu cepat. kalau secara cover DIA sepertinya kurang termasuk dari kriteriaku, "but I'm not people to judge a person from this outside". ini sungguh aneh tapi ini terjadi padaku. seperti orang awam kebanyakan ketika kita memulai mendekat dengan seseorang pasti perhatian lebih pun kita kan dapat. begitu juga sikap DIA yang begitu perhatian padaku.

Aku melihat DIA karena kita memiliki 1 prinsip, aku melihat DIA karena kematangan fikiranmu dalam setiap masalah yang ada. andai saja kau memahami fikirku juga, pasti tak da sedikit ragu tuk kita jalani ini semua.

***

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline