Di antara para pembaca, apa masih ada yang sering bersahabat pena dengan saling mengirim suratpos dalam amplop atau kartupos dengan teman di luar negeri? Berapa lama waktu untuk mengirim dan menerima surat dari sahabat pena Anda itu?
Biasanya kiriman suratpos ke luar negeri dengan menggunakan pos udara (airmail) rata-rata antara 1 minggu sampai 1 bulan. Sekarang, karena dalam situasi pandemi Covid-19, memang ada kelambatan pengiriman suratpos.
Ke luar negeri yang tadinya hanya antara 1 minggu sampai 1 bulan, sekarang bisa di atas 2 bulan, bahkan ada yang baru tiba setelah 6 bulan dan juga ada yang setahun baru suratpos itu tiba di alamat tujuan.
Tapi bagaimana kalau ada suratpos yang baru tiba 27 tahun kemudian? Itulah yang dialami Irene, seorang penggemar surat-menyurat, yang senang mengirim dan menerima suratpos baik dalam bentuk amplop maupun kartupos. Irene yang tinggal di Malang, Jawa Timur, akhirnya menerima suratpos yang dikirim sahabatnya dari Korea Selatan pada 27 tahun lalu!
Ya, betul. Suratpos itu diterima Irene 27 tahun kemudian. Dikirim oleh sahabatnya di Korea Selatan dengan cap (stempel) pos bertanggal 22.194 (22 Januari 1994), suratpos itu akhirnya diterima Irene di Malang pada September 2021. Berarti suratpos itu telah menempuh perjalanan selama 27 tahun, sebelum tiba di alamat tujuan.
Bagaimana itu bisa terjadi? Faktor keberuntungan tampaknya membantu suratpos dari Korea Selatan itu akhirnya tiba di alamat tujuan. Pada sekitar Juni atau Juli 2021, Syaiful Bahri yang akrab dipanggil Fuel pergi ke Kantor Pos Besar di Medan, Sumatera Utara. Fuel juga seorang penggemar saling berkirim kartupos, dan seperti juga Irene, merupakan seorang postcrosser.
Ini adalah sebutan dari penggemar kegiatan Postcrossing yang merupakan suatu aktivitas hobi yang memungkinkan para anggotanya untuk mengirim dan menerima kartupos dari seluruh dunia.
Aktivitas itu dijalankan melalui situs web Post Crossing. Di sini, anggota akan mendapatkan nama dan alamat anggota lainnya secara acak dari seluruh dunia untuk dikirim kartupos, sebaliknya anggota bersangkutan juga akan mendapatkan secara acak kartupos dari para postcrosser di selruuh dunia.
Nah, ketika Fuel yang memang berdomisili di Medan, mengunjungi kantor pos di kotanya, dia melihat ada dekorasi pohon yang pada cabang dan rantingnya digantungkan berbagai amplop surat.
Seperti dekorasi pohon angpau pada saat Imlek, tetapi kalau pada pohon angpau yang digantungkan adalah amplop angpau yang umumnya berwarna merah dengan tulisan dan gambar berwarna kuning emas, maka di kantor pos tersebut yang digantungkan adalah amplop suratpos dari berbagai tempat yang tampaknya salah kirim dan terhenti di sana.