Taufik Hidayansah dari Sulawesi Tengah dan Siti Faojiah dari Jawa Barat, berhasil memenangkan Lomba Menghafal Biografi Baden-Powell yang diselenggarakan Dewan Racana Sulampala, Gugusdepan 337-338 Pangkalan IAIN Sultan Amai Kota Gorontalo. Dari lebih 100 peserta yang mendaftar, Taufik dan Siti dianggap yang terbaik dalam menguasai biografi Lord Baden-Powell, Bapak Pramuka/Pandu Sedunia.
Taufik menjadi Juara I, sedangkan Siti menjadi Juara II. Masing-masing dianggap yang terbaik dari segi kebenaran peristiwa, intonasi kalimat, dan artikulasi kata, saat dinilai melalui video-video peserta yang diunggah di Channel Pramuka IAIN Gorontalo pada Youtube. Ada pun Juara III diraih oleh Rani Kusmiati, juga dari Jawa Barat. Demikian disampaikan Pengurus Dewan Racana Putri, Anggriani Dai.
Sementara itu, panitia juga menetapkan tiga pemenang favorit. Masing-masing pemenang favorit I diraih oleh Eka Kartika dari Jawa Barat, pemenang favorit II direbut oleh Nur Sopiah yang juga berasal dari Jawa Barat, dan pemenang favorit III didapatkan oleh Faturrahman dari Gorontalo.
Secara keseluruhan, para peserta tampak menguasai materi yang dihafalkan. Hanya sedikit kesalahan ketika memilih mengucapkan gelar Baden-Powell, yang pernah dianugerahi gelar "Sir" dan kemudian "Lord". Kesalahan juga terjadi karena sebagian peserta merujuk pada tulisan sejarah yang kurang tepat, sehingga menyebutkan pada Desember 1934 Baden-Powell sempat mampir di Batavia dalam perjalanan pulang dari Australia.
Padahal yang terjadi sebaliknya. Dalam perjalanan keliling dunia pada 1934, Baden-Powell yang semula mampir di Malaysia (Malaya) dan terus ke Singapura, berangkat menggunakan kapal laut SS Marella dari Singapura ke Batavia (nama Jakarta sewaktu masa Hindia-Belanda). Setelah kapalnya merapat di Pelabuhan Tanjung Priok, selain di Batavia, Baden-Powell dan keluarga sempat ke Semarang, lalu berwisata ke Candi Borobudur, dan ke Surabaya. Barulah setelah itu, Baden-Powell dan keluarganya naik kembali kapal laut SS Marella ke Australia untuk menghadiri Jambore Australia yang diadakan akhir Desember 1934 sampai awal Januari 1935.
Hal lain yang perlu menjadi perhatian, terutama saat menuliskan caption (keterangan tertulis pada foto atau video) adalah cara penulisan nama Baden-Powell. Masih banyak yang menuliskan Baden Powell, padahal seharusnya ditulis Baden-Powell, ada garis penghubung (strip) antara kata "Baden" dan kata "Powell".
Di luar itu, seperti dikatakan dewan juri yang terdiri dari juri utama Kak Berthold Sinaulan dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kak Hasyim Mahmud Wantu yang merupakan Pembina Putra di Gudep IAIN Sultan Amai Gorontalo, upaya para peserta patut dipuji.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H