Lihat ke Halaman Asli

Berty Sinaulan

TERVERIFIKASI

Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Tetap di Rumah, Tetap Menulis Catatan Harian

Diperbarui: 26 Maret 2020   11:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tetap di Rumah, Tetap Menulis. (Foto: koleksi pribadi)

Di tengah situasi dan kondisi dengan adanya wabah virus Corona (COVID-19) saat ini, anjuran -- dan bahkan di sebagian tempat adalah instruksi -- untuk berdiam di rumah, tentu harus kita taati untuk memutus rantai penyebaran virus tersebut. Maka muncul berbagai tagar (hashtag) seperti #stayathome , #diamdirumah , #tetapdirumah, dan sebagainya.

Saat berdiam di rumah, tentu saja kita harus tetap menyibukkan diri. Dari pengamatan, beberapa teman saat ini rajin membuat catatan harian selama periode tetap di rumah saat ini. Umumnya menulis dimulai dengan waktu penulisan saat berdiam di rumah, "Day 1", "Hari ke-2", dan sebagainya. Sebagian yang membuat catatan harian itu kemudian mengunggahnya ke akun media sosial masing-masing, umumnya ke Facebook, karena ruang untuk menulis di Facebook lebih luas dibandingkan di Twitter atau pun di Instagram. Jadi bisa lebih banyak menuangkan kata dan kalimat dalam catatan harian tersebut.

Ada yang menuliskan catatan harian secara panjang lebar dan cukup terinci kegiatannya dari pagi sampai malam, ada yang mengambil momen terpenting dari hari tersebut dan menuliskannya. Misalnya, hari itu yang bersangkutan mendapatkan kiriman hadiah yang telah lama diimpikan, atau mendapat telepon dari seorang sahabat, atau juga mengomentari kejadian hari itu yang dianggapnya penting.

Selain dalam bentuk tulisan panjang, ada juga membuat tulisan-tulisan pendek. Sekadar memberikan catatan utama tentang hari tersebut. Tak jarang juga yang membuat catatan harian dimulai dengan doa dan harapan baik, suatu hal yang tentu saja bagus dan patut dipuji.

Di luar itu, ada juga yang membuat catatan harian seperti larik-larik dalam puisi. Penulisan catatan harian seperti puisi sebenarnya bukan hal baru. Beberapa waktu lalu, penulis juga menerbitkan buku berjudul Amerika Serikat Kini Kukembali. Buku yang diterbitkan melalui penerbit Nulisbuku itu telah terdaftar dengan nomor ISBN: 978-602-6598-97-4.

catatan-bukuamerika-5e7c2a64097f3675376a8382.jpg

Buku tipis itu awalnya adalah catatan harian yang ditulis dengan tangan selama persiapan dan saat mengikuti Jambore Kepanduan Sedunia ke-24 di West Virginia, Amerika Serikat, dari 22 Juli sampai 2 Agustus 2019. Catatan itu dimulai pada saat persiapan kontingen Gerakan Pramuka di Cibubur, Jakarta, pada 17 Juli 2019, berlanjut selama perjalanan dan selama di perkemahan, sampai pada saat kembali ke Tanah Air pada 5 Agustus 2019.

Bagi kalangan Pramuka, catatan harian ini dapat juga disebut log book, yaitu buku berisi catatan selama kegiatan kepramukaan yang diikuti. Ada log book yang diisi bergantian oleh seluruh anggota satu regu, ada juga log book pribadi, yang hanya ditulis oleh pemilik buku itu.

Apa pun itu, menulis catatan harian mempunyai banyak manfaat. Selain mencatat dan mendokumentasikan hal-hal penting yang kelak bisa menjadi catatan dan kenangan bersejarah, menulis catatan harian juga membuat kita tetap aktif, baik secara fisik maupun secara mental. Kita dilatih tetap kreatif dan membuat diri menjadi lebih bersemangat.

Untuk membuat catatan harian juga amat mudah. Cukup sediakan satu buku tulis kosong, atau Anda dapat juga memanfaatkan Notes di gawai yang Anda miliki (telepon genggam, laptop, dan sebagainya). Yang penting Anda harus bertekad untuk secara rutin menulis catatan harian itu. Bisa dimulai di pagi hari, kemudian dilanjutkan lagi di malam hari, saat sebelum tidur. Dapat pula mencari waktu lain yang Anda tetapkan sendiri.

Jadi selama tetap di rumah, ayo tetap membuat catatan harian.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline