Lihat ke Halaman Asli

Berty Sinaulan

TERVERIFIKASI

Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Kafenya Pramuka yang Terus Berkembang

Diperbarui: 20 Mei 2019   23:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bincang-bincang di Jambore Kita, bersama Kak Rapin Mudiardjo (kiri) pengelolanya. (Foto: Ditto Birawa)

Dua tahun memang usia yang masih sangat muda. Bila manusia, masih tergolong balita (di bawah lima tahun). Tapi bagi Kafe Jambore Kita (Jamboree Kita Coffee: Leadership Cafe), usia dua tahun telah berhasil dilalui dengan banyak pencapaian. Kafe yang beralamat di Jalan Merpati Raya, Ciputat, Tangerang Selatan ini, telah menggelar banyak aktivitas, baik di dalam maupun di luar kafe itu.

Disebut-sebut sebagai kafe Pramuka pertama di Indonesia -- yang pemodal dan pengelola, termasuk baristanya adalah anggota Gerakan Pramuka -- kafe ini semakin menarik dengan interiornya yang penuh pernak-pernik kepramukaan. Baik benda-benda kepramukaan dari dalam negeri maupun beragam benda kepramukaan dari negara-negara lain.

Ingin merasakan suasana kepramukaan, memang paling asyik berada di kafe ini. Suatu kafe yang dibangun dengan semangat kemandirian, yang sejak awal ditekankan oleh Bapak Pandu Sedunia, Lord Baden-Powell, maupun Bapak Pramuka Indonesia, Sri Sultan Hamengku Buwono IX.

Menjadi manusia yang mandiri, bertanggung jawab, dan mampu membantu orang lain, memang merupakan salah satu tujuan dari gerakan pendidikan kepanduan. Tujuan itulah yang dicoba dijawab oleh Kafe Jambore Kita ini, dengan tampil berwirausaha, sekaligus memanfaatkan tempat yang ada untuk aktivitas-aktivitas yang bermanfaat, khususnya bagi kaum muda.

Hadiah ulang tahun dari Kak Jayadi Kusumah. (Foto: Ditto Birawa)

Mulai dari diskusi, seminar, baca puisi, penampilan musik, lokakarya, pelatihan, dan banyak lagi, telah dilakukan di kafe tersebut. Bahkan sampai pameran berbagai hal, mulai dari pameran foto, pameran filateli, dan pameran memorabilia kepanduan.

Kafe-nya para Pramuka ini terus berkembang. Komunitas-komunitas hobi maupun komunitas aktivitas lainnya juga diajak berkegiatan di sana. Hasilnya, ternyata banyak yang tertarik kembali untuk beraktivitas di Gerakan Pramuka, maupun membantu Gerakan Pramuka menjalankan baktinya kepada masyarakat luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline