Selama berpakaian seragam Pramuka, para anggota Gerakan Pramuka diminta untuk tidak melakukan kegiatan politik praktis atau tidak mengejek apalagi mendukung salah satu calon dalam pemilihan Presiden dan pemilihan anggota legislatif.
Permintaan berupa penegasan itu disampaikan oleh Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka, Komjen Pol (Purn) Budi Waseso, ketika memberikan sambutan pada pembukaan Perkemahan Ukhuwah Nasional IV Satuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu (SIT) di Bumi Perkemahan Pramuka Wiladatika Cibubur, Jakarta Timur, pada Jumat, 16 November 2018 petang hari.
Berbicara di depan lebih dari 14.000 peserta perkemahan yang berasal dari SIT di seluruh Indonesia, ditambah sejumlah tamu dari sekolah-sekolah Islam di Thailand dan Malaysia, Ketua Kwarnas menyebutkan bahwa tahun depan bangsa Indonesia mempunyai perhelatan pemilihan Presiden dan pemilihan anggota legislatif.
"Saya mengharapkan adik-adik Pramuka yang telah memiliki hak pilih agar memanfaatkannya secara sportif dan bagi yang tidak memilih kiranya tetap menjaga ketenangan," ujar Kak Budi Waseso, sambil menambahkan perlunya netralitas dan selama berpakaian seragam Pramuka, untuk tidak melakukan kegiatan politik praktis atau tidak mengejek dan mendukung calon mana pun.
Pernyataan Ketua Kwarnas itu sekaligus menjadi jawaban dari banyaknya pertanyaan di media sosial yang melihat dan memotret baliho atau spanduk sejumlah calon anggota legislatif di beberapa daerah di Indonesia yang ditampilkan dengan mengenakan seragam Pramuka.
Baik Undang-Undang No.12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, maupun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga organisasi pendidikan nonformal ini, secara tegas menyebutkan bahwa Gerakan Pramuka adalah organisasi non-politik.
Sebagai warganegara Indonesia, tiap individu memang mempunyai hak menjalankan aktivitas politik praktis sesuai undang-undang yang berlaku, tetapi selama mengenakan seragam dan atribut Gerakan Pramuka, maka tetap merujuk kepada Gerakan Pramuka sebagai organisasi non-politik dengan tidak melakukan aktivitas politik praktis.
Kak Budi Waseso juga mengatakan kegiatan perkemahan seperti ini memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk mengaktualisasikan diri. Karena itu, Ketua Kwarnas menyambut baik upaya SIT menyelenggarakan perkemahan tersebut, sambil mengatakan bahwa di sini, para peserta didik dapat menunjukkan kreativitasnya sambil berkompetisi.
"Sesungguhnyalah kegiatan yang bersifat kompetitif secara sehat bagi peserta didik mempunyai arti yang amat penting. Melalui kegiatan kompetitif kita dapat menanamkan nilai-nilai sportifitas yang pada akhir-akhir ini tampak mulai memudar di tengah-tengah masyarakat kita," ujar Ketua Kwarnas, yang ditambahkan, "Banyak dari kita pada saat ini tidak siap untuk menang san apalagi untuk kalah".
Acara pembukaan perkemahan tersebut juga dimeriahkan dengan berbagai atraksi yang ditampilkan para peserta. Termasuk karnaval pakaian daerah dari seluruh Indonesia yang menggambarkan Bhinneka Tunggal Ika, keberagaman namun tetap bersatu dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H