Seminggu menjelang berlangsungnya Musyawarah Nasional (Munas) Gerakan Pramuka di Kendari pada 25-29 September 2018, persaingan semakin memuncak untuk menduduki jabatan Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) masa bakti 2018-2023. Ketua Kwarnas saat ini (masa bakti 2013-2018), Adhyaksa Dault, masih berniat untuk maju kembali dalam pemilihan yang dilakukan pada Munas tersebut.
Namun selain Adhyaksa, tercatat ada 10 nama lainnya yang diajukan baik oleh Kwartir Daerah (Kwarda) yang merupakan satuan organisasi Gerakan Pramuka di tingkat provinsi, maupun oleh Kwarnas sendiri. Di antara tokoh-tokoh yang dicalonkan, terdapat nama Dede Yusuf (Ketua Kwarda Jawa Barat yang juga mantan Wakil Gubernur dan sekarang menjadi anggota DPR), Letjen TNI Herindra (Wakil Ketua Kwarnas dan saat ini Inspektur Jenderal TNI), Sri Sultan Hamengku Buwono X (Gubernur dan Sultan Yogyakarta), dan Budi Waseso (mantan Kepala BNN yang saat ini menjabat Direktur Utama Bulog).
Dari lingkungan Gerakan Pramuka sendiri ada nama-nama seperti Dr. Susi Yuliati dan Dr. Kodrat Pramudho (keduanya Wakil Ketua Kwarnas), Prof. Dr. Suyatno (Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan Nasional Gerakan Pramuka), dan yang saat ini namanya tengah menanjak dalam "bursa" pencalonan Ketua Kwarnas adalah Jana Anggadiredja.
Jana atau biasa disapa Kak Jana bukan orang baru dalam Gerakan Pramuka. Aktif sejak Pramuka Siaga, dia juga pernah menjadi Wakil Ketua Kwarnas masa bakti 2008-2013. Sampai saat ini pun Kak Jana masih aktif berkegiatan menjadi Pembina Pramuka dan sekaligus anggota Korps Pelatih Pembina Pramuka di Kwartir Cabang Bekasi.
Tempo Online edisi Rabu, 19 September 2018 memuat berita berjudul "Pemerintah Dukung Jana Anggadiredja Jadi Ketua Pramuka 2018-2023" (lengkapnya bisa dibaca di sini: https://metro.tempo.co/read/1128034/pemerintah-dukung-jana-anggadireja-jadi-ketua-pramuka-2018-2023/full&view=ok).
Dalam berita itu antara lain disebutkan, Pemerintah mendukung Prof Dr Jana Tjahjana Anggadiredja sebagai Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka masa bakti 2018-2023. Dukungan itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrowi dan Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki kepada 25 utusan kwartir daerah (kwarda) yang berkumpul di Jakarta pada 17-19 September 2018.
Walaupun demikian, dalam jumpa pers tentang pelaksanaan Munas Gerakan Pramuka di gedung Kwarnas di Jakarta, pada Rabu, 19 September 2018, hal itu tak disinggung oleh Ketua Kwarnas. Adhyaksa Dault menjelaskan mengenai tema Munas kali ini, "Gerakan Pramuka Wadah Pembentukan Kader Pemimpin Bangsa". Sebagaimana diberitakan oleh Kantor Berita Antara, Gerakan Pramuka harus terus mencetak generasi bangsa yang unggul, memiliki karakter dan jiwa nasionalisme yang kuat. Pramuka tidak mementingkan kelompok, dia berdiri di semua golongan (lengkapnya baca di: https://www.antaranews.com/berita/749750/munas-ke-10-pramuka-bahas-kader-pemimpin-bangsa).
Adhyaksa juga mengatakan bahwa Munas kali ini bukan hanya berisi pemilihan Ketua Kwarnas. Akan dibahas pula rencana strategis lima tahun ke depan, penyempurnaan peraturan seperti Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, serta lainnya. Hal-hal penting itu akan dibahas para delegasi dari 34 Kwarda di Indonesia.
Bagi sekitar 20 juta anggota Gerakan Pramuka yang tersebar di seluruh Indonesia, penyusunan rencana strategis yang tepat dan berdaya guna tinggi, tentu menjadi dambaan. Agar kegiatan kepramukaan di Indonesia dapat semakin berkembang dengan baik. Tentu saja untuk itu diperlukan pula kepemimpinan Ketua Kwarnas dan pengurus lainnya yang memang mau dan mampu bekerja, dan terutama mereka yang memahami Gerakan Pramuka sebagai organisasi pendidikan. Selamat melaksanakan Munas Gerakan Pramuka.