Lihat ke Halaman Asli

Berty Sinaulan

TERVERIFIKASI

Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Selamat Hari Pramuka, Saatnya Mencari Pemimpin Baru

Diperbarui: 14 Agustus 2018   09:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Logo Hari Pramuka ke-57. (Foto: Kwarnas Gerakan Pramuka)

Sejak 1961, setiap 14 Agustus selalu diperingati sebagai Hari Pramuka. Hari yang menandai diberikannya Panji Gerakan Pramuka, wadah penyatuan berbagai organisasi kepanduan di Indonesia, dari Presiden Sukarno kepada Pandu Agung, Sri Sultan Hamengku Buwono IX. 

Setelah diserahterimakan di halaman Istana Negara, Panji Gerakan Pramuka itu diarak keliling kota Jakarta, dan resmilah Gerakan Pendidikan Kepanduan Praja Muda Karana itu menjadi satu-satunya gerakan kepanduan yang membina anak dan remaja di Indonesia.

Tahun ini merupakan Hari Pramuka ke-57. Selain Apel Besar Hari Pramuka di Bumi Perkemahan Pramuka Wiladatika Cibubur, Jakarta Timur pada 14 Agustus 2018 sore hari.

Satu kegiatan penting lainnya adalah Karang Pamitran Nasional (KPN) yang diadakan di Desa Lebakharjo, Malang, Jawa Timur, dari 13 sampai 19 Agustus 2018. Karang Pamitran adalah pertemuan untuk orang dewasa dalam Gerakan Pramuka di atas 25 tahun, yaitu para Pembina dan Pelatih Pembina Pramuka.

Di luar itu kedua kegiatan itu -- termasuk acara Ulang Janji Pramuka yang diadakan pada 13 Agustus malam hari -- perhatian para Pramuka juga tertuju pada akan digelarnya Musyawarah Nasional (Munas) Gerakan Pramuka pada akhir September 2018 di Kendari, Sulawesi Tenggara. 

Banyak yang berharap bahwa selain menghasilkan rencana kerja yang lebih mengembangkan kegiatan pendidikan kepramukaan, Munas juga akan berhasil memilih pemimpin baru di Gerakan Pramuka.

Logo Munas Gerakan Pramuka. Tanggal pelaksanaannya diundur seminggu dari yang tertulis. (Foto: Kwarnas Gerakan Pramuka)

"Mencari Pemimpin Baru" memang menjadi pembicaraan yang cukup ramai di kalangan Gerakan Pramuka. Saatnya mencari pemimpin baru, yaitu Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka yang akan menjabat untuk masa bakti 2018-2023. Sebagai informasi, Ketua Kwarnas saat ini dijabat oleh Adhyaksa Dault, mantan Menpora 2004-2009.

Keinginan mencari pemimpin baru itu juga diwujudkan dengan banyak calon Ketua Kwarnas yang diusung oleh Kwartir-kwartir Daerah dari seluruh Indonesia. Tercatat ada 11 nama calon Ketua Kwarnas yang diusulkan. 

Di antara nama-nama itu, selain Adhyaksa Dault sendiri, terdapat nama Dede Yusuf (mantan Wakil Gubernur Jawa Barat yang saat ini anggota DPR RI), Sri Sultan Hamengku Buwono X (Sultan Yogyakarta dan Gubernur DIY), Budi Waseso (mantan Kepala BNN yang saat ini Direktur Utama Bulog), dan beberapa nama lainnya.

Dalam sejarah Gerakan Pramuka sejak diberlakukannya pemilihan dengan sistem memilih langsung Ketua Kwarnas berdasarkan suara terbanyak, baru kali lnilah terdapat begitu banyak calon. Sampai-sampai ada yang berseloroh, "jumlah calonnya seperti kesebelasan sepakbola saja". Bisa jadi ini pertanda bahwa memang dirasakan perlu adanya pemimpin baru di Gerakan Pramuka.

Dalam lima tahun terakhir ini, Kwarnas menjalankan organisasinya dengan berbagai riak pasang surut. Beberapa kali terjadi pergantian pimpinan, yaitu para wakil ketua, sekretaris jenderal, dan bendahara. Ada yang mencatat dalam masa bakti inilah pergantian pimpinan Kwarnas paling banyak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline