Lihat ke Halaman Asli

Berty Sinaulan

TERVERIFIKASI

Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Perayaan Hari Puisi dan Baden-Powell

Diperbarui: 2 Oktober 2017   17:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampul muka antologi puisi. Dok.pri

Saat ini di Komplek Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, tengah berlangsung perayaan Hari Puisi. Acara yang digelar oleh Yayasan Hari Puisi Indonesia selama empat hari sejak 1 Oktober 2017, akan mencapai puncaknya pada 4 Oktober 2017 dengan malam anugerah berupa pemberian hadiah sayembara buku puisi yang terbit dalam kurun September 2016 sampai September 2017. Juga akan diadakan peluncuran buku "Apa dan Siapa Penyait Indonesia".

Di tengah kemeriahan para penyair dan pencinta puisi tersebut, sekelompok anggota Gerakan Pramuka menerbitkan pula antologi puisi berjudul "Baden Powell dalam Puisi". Buku tersebut penerbitannya dimotori oleh Herman Suryadi, seorang penyair asal Bengkulu yang juga Pelatih Pembina Pramuka di daerahnya. Diterbitkan oleh Kaifa Publishing, buku setebal 132 halaman ditambah 6 halaman pendahuluan itu, memuat karya 20 penulis puisi. Mereka berasal dari beragam latar belakang dan berbagai daerah, juga berbeda-beda golongan usianya. Ada yang masih anggota Pramuka Penggalang di SMP, ada juga yang sudah Pelatih Pembina Pramuka.

Buku dengan nomor ISBN 978-602-6611-56-7 itu berisikan puisi-puisi tentang Bapak Pandu/Pramuka Sedunia, Lord Baden-Powell. Ada yang berupa ode (pujian) kepada Baden-Powell, ada yang menarasikan kisah Baden-Powell dalam bentuk puisi, dan banyak ragam lainnya, yang semuanya bercerita tentang Baden-Powell dan keluarganya. Terutama istrinya, Lady Olave Baden-Powell yang juga telah dikukuhkan sebagai Ibu Pandu Putri Sedunia.

Membaca puisi. Dok.pri

Buku ini memang tidak dapat diikutkan dalam sayembara buku puisi yang diselenggarakan Yayasan Hari Puisi Indonesia, karena salah satu persyaratan buku yang diikutkan harus merupakan kumpulan puisi tunggal dari seorang penulis puisi saja. Walaupun demikian, di tengah kemeriahan perayaan Hari Puisi, saya sempat membaca salah satu puisi saya yang dimuat dalam antologi tersebut di lokasi penyelenggaraan perayaan Hari Puisi di TIM, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat. Tepatnya di depan patung setengah badan Ismail Marzuki, saya mulai membuka antologi puisi tersebut dan membacanya.

Inilah kutipan dari puisi yang berjudul "Scouting is Outing": Scouting is outing, maka marilah/kita ke luar dari ruangan/keluar dari balik tembok/menuju alam terbuka/menghirup udara kebebasan...."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline