Lihat ke Halaman Asli

Berty Sinaulan

TERVERIFIKASI

Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Kompasiana, Izinkan Saya Marah Padamu

Diperbarui: 13 Februari 2017   12:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Logo

Kompasiana baru saja menyelenggarakan “Visit: Gaya Hidup Sehat Selaras Alam di Alam Sutera” yang diadakan di kawasan Alam Sutera, (Tangerang Selatan dan Kota Tangerang), pada Minggu, 12 Februari 2017. Sesuai dengan konfirmasi pendaftaran untuk ikut acara itu, peserta dapat memilih berangkat ikut bus dari Bentara Budaya di Komplek Kompas Gramedia, atau langsung  di “lokasi Synergy Building Ground Floor Alam Sutera pukul 07.30 WIB”, begitu surat elektronik yang diterima tiap peserta yang terdaftar.

Mengingat rumah di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, saya memilih berangkat langsung ke lokasi. Meski pun sewaktu berangkat, hujan cukup deras di kawasan Bintaro, saya tetap berusaha menepati komitmen untuk ikut acara. Menggunakan jasa taxi online, hanya membayar Rp 40.000 saja. Saya tiba di Synergy Building dalam suasana yang masih turun hujan pukul antara 07.15 – 07.20 WIB, dan beberapa saat kemudian satu-persatu berdatangan yang lainnya. Tercatat ada enam orang, dua perempuan dan empat laki-laki peserta acara Kompasiana yang menunggu di situ.

Saya yang pertama kali tiba sudah berusaha menanyakan kepada petugas sekuriti di manakah acara Kompasiana? Berputar-putar antara satu sekuriti dan lainnya, sampai dibilang kami diminta tunggu di lantai 21. Kami juga diminta menukar kartu identitas dan tanda tamu (visitor), yang semuanya kami lakukan dengan baik.

Saya yang paling awal naik lift ke lantai 21 ditemani seorang petugas sekuriti. Pertama kali, salah naiklift. Ternyata lift yang dimasuki tidak ada akses ke lantai 21. Ke luar dan berpindah ke lift sebelahnya, saya pun naik ke lantai 21. Tiba di sana suasana gelap gulita, pintu masuk ke ruangan juga semuanya terkunci. Jadi saya dan petugas sekuriti turun lagi.

Sebenarnya, sebelum naik lift sudah saya katakan kepada petugas sekuriti, cobalah menghubungi manajemen, biasanya yang mengurus hal seperti ini adalah bagian marketing. Coba tanya, di mana sebenarnya acara kerja sama Kompasiana dan pihak Alam Sutera diadakan. Tapi petugas sekuriti yang ada hanya memencet-mencet tombol telepon selulernya. Saya bilang lagi, “Pak, jangan cuma di-sms atau WA. Coba telepon deh, kalau bapak nggak ada pulsa, biar pakai telepon saya saja”.

Cukup lama kami berenam harus berdiri tanpa tahu apa pun. Sampai seorang peserta pria ada yang sudah “lesehan” di lantai lobby Synergy Building. Menjelang pukul 08.00 WIB, baru satu persatu mendapat SMS dari pengelola Kompasiana, “Selamat pagi, bagi peserta Kompasiana Visit Alam Sutera yang langsung menuju lokasi, bisa berkumpul terlebih dulu di Marketing Office Alam Sutera. Terima kasih”.

Seorang peserta bertanya kepada petugas sekuriti, dan ditunjukkan letak Marketing Office Alam Sutera berada di bawah Mal Alam Sutera atau di seberang jalan Synergy Building. Setelah menunggu cukup lama, baru kami diberi tahu harus pindah ke seberang jalan. Kesannya tidak ada kordinasi, setelah sebelumnya lewat surat elektronik diminta ke Synergy Building yang ternyata tidak diberitahu kepada petugas sekuriti di sana, tiba-tiba diminta pindah. Untung saja hujan telah reda, tinggal gerimis kecil yang tersisa, sehingga kami tak kesulitan menyeberang jalan dan berpindah ke tempat acara.

Padahal, bukankah dapat diberitahu sebelumnya kalau memang dipindahkan tempat acaranya. Seharusnya dapat diinformasikan perubahan itu kepada para peserta sehari sebelumnya, atau selambatnya pagi-pagi sekali pada hari yang sama, mungkin pada pukul 06.30 ketika teman-teman yang berangkat dari Bentara Budaya yang sesuai jadwal memulai perjalanan ke Alam Sutera.

Saya juga kesulitan menghubungi pengelola Kompasiana, karena di surat elektronik tidak ada nomor kontak penghubung. Saran saya, sebaiknya untuk setiap acara Kompasiana ditetapkan seorang penghubung dengan nomor telepon seluler yang mudah dihubungi.

Kompasiana, izinkan saya marah padamu. Setelah marah, izinkan juga saya meminta maaf padamu, karena mungkin kemarahan saya telah membuatmu tersinggung.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline