Sehari lalu (11 Januari 2017) saya mem-postingstatus ini di akun Facebook saya: “Nomor telepon +62b5210260815 mau coba-coba menipu, kirim SMS menyebutkan, BUMN PERUM PERURI membuka lowongan kerja 2017 untuk semua jurusan L/P. Bagi yang berminat silakan kunjungi situs Web Resmi Lalu saya tambahkan di bawahnya, “BUMN kok pakai dot com web-nya, hati-hati ya. Situs web asli Perum Peruri adalah peruri.co.id. Di situs web itu juga dijelaskan agar hati-hati dengan penipuan lowongan kerja, silakan baca di sini
Cukup banyak yang mengomentari. Salah satu teman bilang bahwa anaknya hampir tertipu tiga bulan lalu. Lalu ada juga yang mengomentari, agar segera melaporkan ke pihak Kepolisian kalau ada penipuan seperti.
Komentar lainnya, “Kenapa Peruri belum melaporkan ke kepolisian ya,.... kan udah cukup lama”. Ternyata, ajakan “tipa-tipu” ini sudah cukup lama. Dan sekali lagi, pagi ini (12 Januari 2017), seorang teman mem-posting di salah satu group Whatsapp yang saya ikuti. Sama seperti kiriman SMS ke saya, juga menyebutkan bahwa BUMN Perum Peruri membuka lowongan kerja dan agar yang berminat menghubungi situs yang disebutnya sebagai situs web resmi
Saya juga heran, pihak Perum Peruri yang asli sendiri sudah tahu ada penipuan dan situs palsu seperti itu, tetapi kenapa sampai Kamis, 12 Januari 2016 pukul 12.15 WIB, situs palsu itu masih ada. Hebatnya lagi, situs tersebut dibuat lengkap dengan data-data dari Perum Peruri. Sampai ada foto-foto dan lambang asli Perum Peruri. Dari mana data-data lengkap itu didapat? Ini yang patut ditelusuri.
Namun yang penting, setiap kali ada lowongan kerja sebaiknya kita memang waspada. Sering kali karena keinginan mendapatkan kerja sesegera mungkin, menyebabkan calon pekerja menjadi seolah tak peduli risiko apa pun. Apalagi lowongan kerja dari BUMN (Badan Usaha Milik Negara), perbankan, dan industri otomotif, yang biasanya menjadi incaran banyak pencari kerja.
Waspada, yang berarti hati-hati dan cermat, kalau perlu cek dan ricek ulang. Agar jangan ikut-ikutan jatuh “terperosok”.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H