Lihat ke Halaman Asli

Berty Sinaulan

TERVERIFIKASI

Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Jadikan STNK dan BPKB seperti SIM Dilengkapi "Microchip"

Diperbarui: 6 Januari 2017   18:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana pengurusan perpanjangan STNK. (Foto: bisniskeuangan.kompas.com)

Repot banget ya mau masukin STNK ke dompet kunci,” begitu ucapan saya Agustus tahun lalu, selesai memperpanjang Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) kendaraan milik istri saya. Kini, saya teringat kembali ucapan itu ketika seorang sahabat wartawan foto mempersoalkan bentuk STNK yang berlaku saat ini. Lembaran kertas yang berukuran sekitar 25 x 10 sentimeter. Agar tidak cepat rusak, harus dimasukkan dulu di plastik agak tebal.

Setelah itu, mesti disimpan agar aman. Biasanya, disimpan di dompet pribadi atau pun dompet kunci, yaitu dompet yang dibuat lengkap dengan cantelan untuk menggantung kunci kendaraan bermotor tersebut. Namun , baik dompet pribadi maupun dompet kunci, ukurannya terbatas. Akibatnya, STNK harus dilipat beberapa kali, baru bisa dimasukkan. Betapa merepotkan.

Dari ucapan sesuai memperpanjang STNK tahun lalu itu, saya sempat mengutarakan pula, kenapa STNK tidak dicetak saja seperti Surat Izin Mengemudi (SIM) atau Kartu Tanda Penduduk (KTP), yang menyerupai kartu kredit atau pun kartu debit dari bank-bank. Kemajuan teknologi, memungkinkan percetakan itu dilakukan dalam waktu singkat. Begitu pula dengan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB).

Cukup dilengkapi dengan microchip untuk menyimpan data lebih lengkap, selain data umum seperti nama, alamat, nomor kendaraan, jenis kendaraan, nomor mesin, dan lainnya. Data lebih lengkap yang tersimpan dalam microchip bisa dilengkapi dengan foto pemilik dan hal-hal penting yang perlu diketahui oleh pihak kepolisian.

Di tengah kenaikan biaya pengurusan STNK dan BPKB yang mulai berlaku 6 Januari 2017, yang jumlah kenaikan biayanya berkisar antara 100 sampai 300 persen, pembuatan STNK dan BPKB yang lebih ringkas seperti kartu kredit atau kartu debit itu perlu dipertimbangkan. Apalagi dikabarkan, peningkatan atau kenaikan biaya itu lebih untuk meningkatkan pelayanan kepada pengguna kendaraan bermotor.

Pembuatan STNK dan BPKB seperti kartu kredit dilengkapi microchip menguntungkan semua pihak. Pengguna lebih praktis menyimpannya – bahkan bila perlu memfotokopi atau memindai (scan) – dan pihak kepolisian khususnya Polisi Lalu Lintas (Polantas), juga diuntungkan. Polisi yang bertugas tak perlu repot membawa buku Bukti Pelanggaran (Tilang) yang tebal dan berukuran cukup besar. Lalu tak perlu repot lagi menulis satu-persatu data dari STNK ke dalam lembaran Tilang.

Polisi cukup membawa mesin kecil seperti yang terdapat di kasir-kasir pertokoan untuk mendebet dari kartu kredit atau kartu debit. Baik STNK maupun SiM yang sudah dilengkapi dengan microchip cukup digesek di mesin kecil tersebut. Lalu untuk menunjukkan pelanggaran apa, cukup menekan tombol angka. Bisa sesuai pasal dalam Undang Undang Lalu Lintas, atau dibuat khusus. Misalnya, angka 1 menerobos lampu merah, angka 2 masuk ke jalur busway, angka 3 mengemudikan ugal-ugalan, dan sebagainya. Pihak pelanggar kemudian diminta untuk menandatangani dengan bolpoin khusus di atas layar kaca mesin kecil itu, atau bisa juga dengan menekan Personal Identification Number (PIN) khusus.

Memang untuk menyiapkan perlengkapan dan jaringan komputer online perlu biaya tidak sedikit. Demikian pula untuk melatih para petugas Polisi yang berada di lapangan. Namun mudah-mudahan dengan kenaikan biaya pengurusan STNK dan BKPB, dapat disisihkan untuk anggaran biaya tersebut.

Usul kecil ini, semoga bisa terealisasi. Dan yang penting, semoga dalam persiapan dan pelaksanaannya, harus dihindari “tangan dan otak jahat” yang mencoba mencari keuntungan pribadi dari proyek tersebut. Semoga.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline