Lihat ke Halaman Asli

Berty Sinaulan

TERVERIFIKASI

Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Makan Mewah di Rumah, yang Sekaligus Bikin Diri Tak Lagi Sepi

Diperbarui: 27 Desember 2016   22:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang diri di rumah, saya siapkan Bakmi Mewah untuk santapan nikmat. (Foto: BDHS)

Bagi yang mengimaninya, merayakan Natal bersama keluarga tentu hal menyenangkan dan termasuk yang paling ditunggu. Tapi apa daya, saat istri mendapat berita ayahnya masuk rumah sakit di daerah lain. Jadilah, saya merayakan Natal 2016 ini seorang diri, karena istri harus menjenguk ayahnya.

Padahal biasanya baik malam menjelang Natal maupun pada hari Natal, kami biasa menikmati santapan yang sedikit istimewa. Untung malam menjelang Natal tahun ini, kami sempat melakukannya juga. Menikmati jamuan di sebuah restoran yang berada di dalam salah satu pusat perbelanjaan modern di kawasan Tangerang Selatan.

Seusai makan malam, kami juga sempat berkeliling di dalam pusat perbelanjaan itu. Istri membeli sepatu yang “ceper”, karena dianjurkan oleh dokter untuk tidak terlalu sering menggunakan sepatu dengan hak tinggi. Saya sendiri berkesempatan membeli kemeja lengan panjang dari bahan denim.

Kami juga sempat mengunjungi supermarket yang berada di sana. Di dekat pintu masuk terpanjang deretan boks Bakmi Mewah.

Saya sempat merasakan sekali menikmati mie instan tersebut ketika berlangsungnya “Kompasianival” menyambut 8 tahun Kompasiana di Gedung SMESCO, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. Berada di acara itu sejak pagi, dan walaupun telah menikmati berbagai hidangan – baik makanan kecil maupun makan lengkap siang harinya – tetap saja perut kembali terasa lapar menjelang pukul 18.00 WIB. Kebetulan di bagian depan, dekat pintu masuk ruangan acara “Kompasianival” terdapat booth Bakmi Mewah.

Ingin tahu seperti apa rasanya, dan karena memang perut lapar sementara agak malas mencari hidangan lain, saya pun memesan satu mangkuk. Rasanya memang luar biasa, jauh lebih baik dari sekadar mie instan biasa. Rasa daging ayamnya benar-benar terasa lebih nikmat, bukan sekadar beraroma rasa ayam.

Entah kenapa, sewaktu jalan-jalan di malam menjelang Natal bersama istri dan melihat kembali bungkusan Bakmi Mewah itu, saya pun tertarik untuk membelinya. Siapa sangka, dua bungkus Bakmi Mewah yang saya beli itu, benar-benar membantu saya melewati santapan seorang diri saat Natal tiba.

Semangkuk Bakmi Mewah yang siap disantap. (Foto: BDHS)

Keberangkatan istri ke rumah orangtuanya untuk menjenguk ayahnya yang sakit memang agak mendadak. Untung masih dapat tiket kereta api, walaupun yang didapat adalah menggunakan kereta tambahan. Maksudnya kereta tambahan dari PT Kereta Api Indonesia (KAI), di luar jadwal resmi yang biasanya. PT KAI memang biasa menyediakan kereta tambahan ke beberapa rute, saat-saat menjelang libur hari raya atau libur besar lainnya.

Begitulah, istri pun berangkat menjenguk ayahnya. Saya sendiri, sepulang dari gereja mengikuti kebaktian Natal, merasa malas untuk ke luar rumah. Di dalam rumah, hiburan saya hanya menonton televisi dan membaca tulisan-tulisan yang dimuat di Kompasiana. Ketika waktu makan siang dan juga makan malam tiba, untunglah saya mempunyai bungkusan Bakmi Mewah.

Suasana yang tadinya terasa sepi, menjadi berubah. Saat menikmati jamuan seorang diri, dengan kenikmatan Bakmi Mewah, bahkan sampai tetes kuah terakhir saya santap. Tubuh pun kembali bersemangat. Apalagi ketika malamnya, saya menambahkan cheese stick sebagai pelengkapnya. Saya pun bisa menikmati makan mewah di rumah. Memang benar kata orang, kalau kita menikmati makanan yang disantap, maka tubuh menjadi lebih bersemangat dan hidup tak terasa sepi lagi.

Bila saya sebut pelengkap cheese stick, itu sebenarnya memang hanya pelengkap saja. Isi Bakmi Mewah sendiri sudah lebih dari cukup. Selain berisi taburan daging ayam seperti yang biasa kita temui kalau membeli makanan serupa di restoran-restoran, ada juga potongan-potongan jamur. Benar-benar sesuai selera saya, mie ayam jamur yang biasa saya pesan di restoran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline