Lihat ke Halaman Asli

Berty Sinaulan

TERVERIFIKASI

Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Bergerak Menuju Dunia yang Lebih Baik

Diperbarui: 23 Februari 2016   13:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Pada 22 Februari, para Pandu di seluruh dunia memperingati Hari Baden-Powell, dengan tekad bersama bergerak menuju dunia yang lebih baik. (Foto: BDHS)"][/caption]Hari ini, 22 Februari 2016, para Pandu di seluruh dunia – termasuk para anggota Gerakan Pramuka di Indonesia dan mereka yang pernah menjadi Pandu atau Pramuka – memperingati Hari Pendiri Kepanduan Sedunia. Dalam bahasa Inggris dikenal juga dengan nama Founder’s Day di kalangan para Pandu putra, dan Thinking Day di kalangan para Pandu putri.

Sedangkan di Indonesia, 22 Februari diperingati dengan nama Hari Baden-Powell. Tokoh itu memang dilahirkan pada 22 Februari 1857 di London, Inggris. Nama lengkapnya Robert Stephenson Smyth Baden-Powell. Sewaktu kecil dia dipanggil Steph atau Stephe, namun sesudah besar lebih dikenal sebagai Robert Baden-Powell atau singkatan namanya, B-P.

Memulai karier sebagai anggota kavaleri kerajaan Inggris, dia menjadi pahlawan negaranya karena berhasil mempertahankan suatu wilayah yang bernama Mafeking di selatan Afrika, yang kini disebut Mafikeng di Afrika Selatan. Tetapi namanya justru semakin terkenal setelah dia menginovasi pendidikan bagi kaum muda, melengkapi pendidikan di lingkungan keluarga dan di lingkungan sekolah.

Pendidikan kaum muda yang lebih banyak dilakukan di alam terbuka dalam bentuk permainan itu, digagas B-P untuk memberi anak-anak dan remaja kegiatan menarik namun bermanfaat, baik bagi bekal hidup di kemudian hari, maupun sebagai pendidikan budi pekerti dan pembentukan karakter manusia yang berguna bagi diri sendiri, keluarga, bangsa, dan negara, serta umat manusia keseluruhan.

Pendidikan itu dalam Bahasa Inggris disebut Scouting, sedangkan di Indonesia dinamakan Pandu, dan sekarang gerakan kepanduan tersebut diberi nama Gerakan Pramuka. Pendidikannya memang menggunakan kata gerakan (movement), karena sejalan dengan pemikiran B-P, pendidikan itu harus dinamis, disukai kaum muda, untuk terus bergerak maju ke arah yang lebih baik.

Itulah sebabnya juga slogan gerakan kepanduan internasional saat ini adalah, “Scouts, Creating a Better World”, para Pandu (membantu) menciptakan dunia yang lebih baik. Di saat banyaknya komentar suram tentang perkembangan dunia dewasa ini, para Pandu dan Pramuka di Indonesia diajak untuk tetap optimis. Melalui gerakan kepanduan kita dapat bergerak menuju dunia yang lebih baik.

Itulah sebabnya, walau di sejumlah tempat terjadi pertikaian karena perbedaan agama, suku, ras, dan perbedaaan latar belakang lainnya, hal sebaliknya terjadi pada gerakan kepanduan. Lihat saja contohnya kalau jambore berupa perkemahan besar atau kegiatan-kegiatan besar lainnya, para Pandu atau Pramuka dari berbagai latar belakang yang berbeda, dapat bersatu, bersama-sama berkegiatan, dan tentunya menjalin persaudaraan antarumat manusia.

“A Scout is brother or sister to other Scout”, seorang Pandu atau Pramuka adalah saudara bagi Pandu atau Pramuka lainnya. Berpedoman pada ungkapan itu, gerakan kepanduan diharapkan dapat terus menjadi pemersatu dan wadah persaudaraan kaum muda di seluruh dunia.

Ayo sama-sama kita bergerak membantu menciptakan dunia yang lebih baik. Bergerak bersama menuju dunia yang lebih nyaman, aman, dan sejahtera didiami semua mahluk hidup.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline