Lihat ke Halaman Asli

Berty Sinaulan

TERVERIFIKASI

Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Lima Hal Penting dalam Membuat Foto Berita

Diperbarui: 26 Mei 2016   15:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Salam perdamaian seorang Pramuka Penegak Tangerang Selatan dengan memberi isyarat tangan "Messengers of Peace" . (Perhatikan judul foto dan keterangan pelengkap, perhatikan pula pohon di kiri dan kanan menjadi pembatas unik, seolah frame foto). (Foto: R. Andi Widjanarko, ISJ)"] 

Saat ini tengah berkembang komunitas pewarta Pramuka yang dalam Bahasa Inggris disebut Indonesia Scout Journalist (ISI). Komunitas ini terdiri dari para Pramuka dan non-Pramuka – baik yang pernah aktif di Gerakan Pramuka maupun yang sama sekali tidak menjadi anggota – yang bertujuan untuk membantu publikasi aktivitas kepramukaan di Indonesia khususnya, dan di dunia internasional umumnya.

Kenapa komunitas ini dibentuk? Ini untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang masih sering dikemukakan, apakah Pramuka masih ada? Selain latihan di sekolah, kenapa tak terdengar atau terbaca aktivitas lainnya? Apakah kegiatan Pramuka hanya latihan baris-berbaris, berkemah, dan bernyanyi saja?

Padahal, kegiatan kepramukaan sungguh beragam. Mulai dari yang kecil, dilakukan di lingkungan gugusdepan, sampai kegiatan internasional yang melibatkan puluhan ribu bahkan jutaan Pramuka dan Pandu dari seluruh dunia. Komunitas ISJ mencoba membantu memberikan gambaran tentang kegiatan kepramukaan itu, baik melalui tulisan berita atau foto berita.

Untuk foto berita, sebenarnya tidak terlalu sulit. Saat ini, telepon seluler sudah sedemikian canggihnya, sehingga dapat dipakai untuk memotret, bahkan mengabadikan dalam bentuk film , beragam kegiatan kepramukaan.

Ada beberapa hal yang perlu diingat dalam membuat foto berita. Pertama, sebagaimana dijelaskan oleh Biro Kepanduan Sedunia (World Scout Bureau), karena kegiatan kepanduan adalah kegiatan bagi kaum muda, maka sebaiknya foto-foto yang dimuat lebih banyak foto-foto yang menampilkan kaum muda. Bukan berarti mereka yang sudah berumur atau sudah tua tak boleh ditampilkan, tetapi sebaiknya proporsi penampilannya, lebih banyak foto kaum muda.

[caption caption="Seorang Pembina Pramuka mengamati seorang peserta pelatihan SAR di Tangerang Selatan. (Perhatikan judul dan keterangan pelengkap foto, perhatikan pula sudut pengambilan dari belakang tubuh si Pembina Pramuka, karena sasaran utamanya adalah peserta pelatihan SAR yang mengenakan kaus oranye). (Foto: R. Andi Widjanarko, ISJ)"]

 

Kedua, foto-foto yang ditampilkan sebaiknya foto “action”. Di dalam lingkungan Gerakan Pramuka dan kepanduan sedunia umumnya, kegiatan dalam bentuk upacara atau apel bendera memang merupakan hal penting. Melalui kegiatan tersebut, kaum muda diberikan pendidikan tentang cinta Tanah Air, bela negara, disiplin, dan berbudi pekerti yang baik.

Jadi kalau ada foto upacara atau apel bendera, boleh-boleh saja. Tetapi sebaiknya diimbangi dengan foto-foto kegiatan lainnya, terutama kegiatan di luar ruangan. Sebagaimana ungkapan “Scouting is Outing” (Kepramukaan/Kepanduan adalah Keluar), maka foto-foto di luar ruangan, lebih bagus lagi di alam terbuka, sebaiknya sering ditampilkan.

Ketiga, hindari foto yang menampilkan para Pramuka berjejer dengan menghadap ke muka, apalagi kalau posenya statis dan kaku. Tampilkan foto “penuh gerak”, foto para Pramuka yang ceria, foto para Pramuka yang berbakti menolong orang lain.

Keempat, dalam memilih sudut pengambilan foto, tidak perlu selalu harus dari depan. Bisa juga dari samping atau bahkan dari belakang, dan bisa dari bawah serta dari atas sekali pun. Penggunaan kamera drone, memudahkan untuk mengambil foto-foto “mata burung” (bird eye), sebuah istilah untuk menunjukkan foto yang diambil dari ketinggian, sebagaimana burung menatap ke bawah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline