Lihat ke Halaman Asli

Berty Sinaulan

TERVERIFIKASI

Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Karya Pramuka Indonesia Jadi Badge Resmi Jambore di Singapura

Diperbarui: 21 November 2015   15:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Taufik Umar Prayoga, karya desainnya sudah mendunia. (Foto: koleksi pribadi)"][/caption]

Indonesia boleh berbangga. Satu lagi karya pemuda Indonesia dihargai di luar negeri. Kali ini karya Taufik Umar Prayoga, anggota Gerakan Pramuka dari Jawa Barat. Desain karyanya menjadi desain badge resmi edisi terbatas (limited edition) yang diterbitkan oleh panitia penyelenggara Singapore International Jamboree (SIJ) 2015.

Ini adalah jambore internasional yang diadakan di Bumi Perkemahan Sarimbun, Singapura, dari 17 sampai 22 November 2015. Sekitar 3.000 anggota kepanduan dari 20 negara termasuk Singapura berpartisipasi dalam jambore yang diadakan menyambut 50 tahun negara Republik Singapura.
Sebagaimana biasa, pada setiap kegiatan besar kepanduan, selalu diterbitkan badge – lambang dari kain biasanya dibordir – menjadi penanda kegiatan tersebut. Dalam jambore kali ini, juga diterbitkan beberapa badge. Termasuk badge edisi terbatas yang dibuat untuk dijual kepada para kolektor memorabilia kepanduan. Hasil dari penjualan badge edisi terbatas digunakan untuk membantu sebagian biaya penyelenggaraan jambore.

[caption caption="Badge edisi terbatas Singapore International Jamboree dengan pinggir lingkaran berwarna kuning emas, dijual sepaket bersama benda memorabilia lainnya seharga 500 dollar Singapura. (Foto: Panitia SIJ 2015)"]

[/caption]
Dari informasi yang diterima, ada dua jenis badge edisi terbatas. Satu dengan pinggir lingkaran berwarna kuning emas, dan satu lagi berwarna cokelat. Badge dengan pinggir lingkaran berwarna kuning hanya dicetak sebanyak 50 buah, dan dijual seharga S$ 500.- (sekitar Rp 5 juta) dalam satu paket bersama sejumlah benda memorabilia lainnya. Sedangkan yang pinggir lingkarannya berwarna cokelat dicetak sebanyak 500 buah. Tidak diketahui berapa harga jualnya, tetapi dipastikan juga tidak murah.

Jumlah 500 buah – apalagi 50 buah – memang sangat sedikit. Tujuan penjualannya memang bukan kepada para peserta jambore yang umumnya berusia 14-17 tahun, tetapi kepada para kolektor memorabilia kepanduan yang tersebar di seluruh dunia. Desainnya yang menarik, menyebabkan badge edisi terbatas itu, sangat disukai banyak kolektor.

Bagi kita di Indonesia, yang membanggakan adalah desainernya seorang pemuda Indonesia. Taufik Umar Prayoga memang merupakan seorang anggota Gerakan Pramuka yang aktif. Dia bahkan telah mencapai tingkatan Pramuka Garuda, tingkatan tertinggi bagi peserta didik dalam Gerakan Pramuka, ketika dia masih menjadi peserta didik.

Tahun lalu, Taufik juga telah membuat bangga Indonesia dengan memenangkan lomba membuat desain badge Jamboree On The Air (JOTA) dan Jamboree On The Internet (JOTI) tingkat dunia, yang diselenggarakan World Organization of the Scout Movement, organisasi kepanduan sedunia.

Kini, kembali karya desainnya dipercaya menjadi desain badge resmi dalam suatu jambore internasional yang bukan saja diikut oleh para pandu dari lingkungan ASEAN, tetapi juga dari negara-negara lain, termasuk dari Amerika Serikat.

Taufik Umar Prayoga, atau Kak Taufik panggilannya di Gerakan Pramuka, hanyalah satu contoh Pramuka yang mampu menghasilkan karya-karya mendunia. Sudah saatnya di dalam lingkungan Gerakan Pramuka sendiri memanfaatkan karya-karyanya untuk dijadikan badge resmi dalam kegiatan-kegiatan berskala nasional dan internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline