Lihat ke Halaman Asli

Berty Sinaulan

TERVERIFIKASI

Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Kabar dari Korea (9): Persaudaraan Hangatkan Konferensi

Diperbarui: 5 November 2015   19:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Di tengah suasana persaudaraan antarpandu, foto "selfie" menjadi salah satu yang sering dilakukan. (Foto: Pattaroj Kamonrojsiri)"][/caption]

Walaupun ada persaingan dalam pemilihan untuk menempati posisi anggota Komite Kepanduan Kawasan Asia-Pasifik, namun terasa benar suasana persaudaraan saat berlangsungnya Konferensi ke-25 Kepanduan Kawasan Asia-Pasifik (25th Asia-Pacific Regional Scout Conference) yang berlangsung di Gwangju, Korea Selatan, 3-8 November 2015. Semuanya berbaur penuh keakraban.

Suasana persaudaraan itu juga menghangatkan konferensi yang dilaksanakan saat cuaca di Gwangju cukup dingin, terutama bagi mereka yang berasal dari negara-negara tropis. Siang hari suhu udara memang sekitar 20 derajat Celcius dan terkadang ada sinar matahari, tetapi tatkala angin bertiup, tetap saja terasa dingin. Apalagi malam hari, suhu bisa turun sampai 5-6 derajat Celcius.

Di ruangan konferensi yang diadakan di Kim Daejung Convention Centre memang diberi penghangat udara, tetapi tetap saja terkadang ada aliran angin dingin dari luar yang masuk melalui pintu-pintu bangunan tersebut. Pintu masuk dan keluar memang otomatis terbuka begitu sensor pada pintu “mencium” pergerakan di sekitar itu.

Suasana persaudaraan juga tampak pada educational tour yang diadakan khusus untuk para peserta konferensi. Setelah mengunjungi monumen dan taman makam nasional untuk memperingati peristiwa pro-demokrasi 18 Mei 1980, peserta diajak ke galeri seni modern. Dari tempat itu, peserta diajak ke kawasan perbelanjaan di tengah kota Gwangju. Di sini, para peserta diberi kebebasan untuk melihat dan membeli yang menarik hati mereka, termasuk tentu saja cenderamata dan benda kenangan khas Korea.

Selama perjalanan di bus, sebagaimana khas kegiatan kepanduan/kepramukaan, selalu dipenuhi dengan nyanyian dan tepuk tangan para peserta. Ada juga yang bercerita singkat atau memberi permainan yang dapat diikuti peserta lainnya. Tentu saja, berfoto selfie atau wefie atau foto bersama selalu dilakukan di setiap kesempatan.

Delegasi Gerakan Pramuka juga ikut berbaur dengan para peserta lainnya. Termasuk juga Kak Ahmad Rusdi yang baru saja terpilih menjadi anggota Komite Kepanduan Kawasan Asia-Pasifik untuk masa bakti 2015-2021. Kak Ahmad Rusdi yang merupakan Wakil Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan sehari-harinya menjabat sebagai Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri RI, terlihat riang dan terlibat dengan percakapan dengan rekan-rekan dari organisasi nasional kepanduan dari seluruh kawasan Asia-Pasifik.

Sebenarnya hal itu tak mengherankan, karena Kak Ahmad Rusdi bukan orang baru dalam gerakan kepanduan, bahkan sejak usia muda telah aktif dalam Gerakan Pramuka. Mulai dari usia Sekolah Dasar, SMP, SMA, bahkan sampai mahasiswa. Bahkan dia tercatat sebagai salah satu penggerak Rancana Pandega (anggota Gerakan Pramuka yang berusia 21-25 tahun) di gugusdepannya yang berpangkalan di Universitas Padjadjaran, Bandung.

Begitu pula dengan peserta konferensi lainnya. Ada wali kota, ada deputi gubernur, tak sedikit pengusaha, pengacara, hakim, dan jabatan-jabatan penting dalam pemerintahan, tetapi saat bergabung di gerakan kepanduan, semuanya sama. Persaudaraan, itulah kata kunci untuk menggambarkan suasana kekerabatan antarpandu di mana pun mereka berada.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline