Lihat ke Halaman Asli

Berty Sinaulan

TERVERIFIKASI

Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Kabar dari Korea (7): Melayani untuk Ubah Dunia Penuh Damai

Diperbarui: 3 November 2015   21:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Salah satu pertunjukan pada pembukaan Konferensi ke-25 Kepanduan Kawasan Asia-Pasifik. (Foto: Malcolm Tan)"][/caption]

Perdana Menteri Korea Selatan, Hwang Kyo-Ahn, dalam pesan yang disiarkan melalui tayangan layar lebar menyebutkan, “Gerakan kepanduan, yang menjadi salah satu gerakan terbesar di dunia, melayani untuk membantu mengubah dunia menjadi komunitas yang indah dan penuh damai”. Dia yakin bahwa gerakan kepanduan – termasuk Gerakan Pramuka di Indonesia – mampu berperan penting dalam membantu menjadikan dunia yang lebih baik.

Pesannya itu disampaikan melalui tayangan layar lebar pada pembukaan Konferensi ke-25 Kepanduan Kawasan Asia-Pasifik (25th Asia-Pacific Region Scout Conference) di Gwangju, Korea Selatan, 3-8 November 2015. Walaupun tidak dapat hadir secara langsung, Perdana Menteri Korea Selatan sangat mendukung upaya gerakan kepanduan sedunia yang dikatakannya merupakan gerakan yang mampu membentuk kaum muda menjadi lebih baik dan bermanfaat.

Sebelum pembukaan secara resmi yang dihadiri oleh tamu kehormatan, Kim Hui Jeong yang juga merupakan Menteri Kesetaraan Gender dan Keluarga di Korea Selatan, sejumlah calon yang akan dipilih menjadi anggota Komite Kepanduan Kawasan Asia-Pasifik, diberi kesempatan dua menit untuk menyampaikan misi dan visinya bila terpilih. Termasuk calon dari Gerakan Pramuka, Kak Ahmad Rusdi yang sehari-hari menjabat sebagai Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri RI.

Tercatat ada sembilan calon yang maju, dari Singapura, Indonesia, Thailand, Hong Kong, Malaysia, Kepulauan Maladewa, India, Korea Selatan, dan Taiwan. Dari sembilan calon itu akan dipilih lima orang sebagai anggota Komite Kepanduan Kawasan Asia-Pasifik. Pemilihan akan dilakukan pada Rabu, 4 November 2015 siang hari, dan hasilnya akan diumumkan sore harinya.

Di luar itu, yang juga menarik untuk dicatat adalah pameran yang cukup banyak dikunjungi, bukan saja oleh para peserta konferensi, tetapi juga para Pandu Korea dan tamu-tamu yang datang dari beberapa negara. Gerakan Pramuka juga ikut dalam pameran tersebut. Di samping ada pula booth (stan) pameran Messsengers of Peace (MoP) yang bila di-Indonesia-kan menjadi “Duta Perdamaian”. Pada hari pertama pembukaan konferensi, booth MoP telah penuh dipenuhi pengunjung. Ada beragam permainan di sini. Salah satunya, menulis komentar “apa artinya perdamaian bagi saya”. Setelah menulis, pengunjung akan mendapatkan gelang MoP.

Tetapi tentu saja, terutama bagi yang bukan berasal dari Korea, kesempatan mengenakan baju tradisional Korea dan difoto dengan baju tradisional itu merupakan kesempatan yang tak dilewatkan. Pihak panitia, didukung sepenuhnya oleh Pariwisata Korea, menyediakan baju-baju tradisional yang dapat dipinjam secara gratis. Selanjutnya, dapat berfoto dengan latar belakang pemandangan indah Korea. Siapa pula yang menolaknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline