Lihat ke Halaman Asli

Jantung Hijau untuk Bumiku

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Bumi telah mengalami penigkatan suhu selama dekade terakhir ini. Pemanasan global tidak membawa keramahan lagi bagi suhu di bumi. Apalagi sekarang ini bongkahan es di kutub kian mencair dan kian menyusut. Tidak terasa bumi kita sekarang ini semakin tua dan rapuh. Kemampuan beregenerasi bumi atas kelestariannya sendiri kian memperihatinkan. Eksploitasi kekayaan bumi terus mengalami signifikansi yang sulit dibendung.

Hal ini juga berkaitan dengan jumlah populasi tumbuhan hijau yang semakin berkurang. Bumi semakin miskin akan ketersediaan popuasi pohon. Ekspansi kemajuan jaman dan era megakompetisi teknologi membuat masyarakat dunia seolah tutup mata. Kesadaran menyelamatkan pohon tidak lagi menjadi prioritas. Manusia semakin serakah dan melupakan esensi dari pentingnya keseimbangan lingkungan.

Penanaman pohon dan pengadaan lahan hijau seharusnya dintegrasikan sebagai bentuk kasih sayang kepada bumi. Karena sejatinya keberadaan keduanya memiliki fungsi estetika. Vegetasi atau tumbuhan mempunyai nilai keindahan bagi masyarakat sejak dahulu. Di Indonesia, pekarangan rumah ditanami dengan berbagai jenis tanaman, mulai dari yang memanjat, semak, rerumputan atau penutup tanah, pepohonan, bunga-bungaan, dan hewan ternak.

Hal ini berkaitan dengan manfaatnya untuk merekayasa masalah lingkungan terutama di kawasan perkotaan yang padat. Selain merekayasa estetika, mengontrol erosi dan air tanah, mengurangi polusi udara, mengurangi kebisingan, mengendalikan air limbah, mengontrol lalu lintas dan cahaya yang menyilaukan, mengurangi pantulan cahaya, serta mengurangi bau. Oleh karenanya mulai sekarang ini dan detik ini tanamkan dalam jiwa kita “Sayangilah Bumi”. Mulailah dengan perubahan kecil berupa pengadaanpekarangan rumah melalui penanaman berbagai jenis tanaman, mulai dari yang memanjat, semak, rerumputan atau penutup tanah, pepohonan, maupun bunga-bungaan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline