Lihat ke Halaman Asli

PEREMPUAN DAN PRESPEKTIF EKONOMI

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia


Dahulu, seorang ayah menjadi tulang punggung utama keluarga yang sangat diandalkan. Seorang ayah menjadi tumpuan dan harapan utama keluarga dalam masalah ekonomi. Hal ini diakibatkan oleh adanya justisifikasi jika seorang laki-laki (Ayah) memiliki abilitas yang lebih, baik dari segi fisik maupun dari segi psikologis untuk menanggung beban ekonomi keluarga.

Namun seiring bersemaianya semangat feminisme sekarang ini, kaum feminis menyuarakan tentang persamaan hak dan porsi antara perempuan dan laki-laki dalam upaya menafkahi keluarganya.Karena perempuan dianggap mampu menunjukan eksistensi dirinya dalam mengusahakan pencarian nafkah. Peran perempuan telah mengambil bagian dalam berbagai sektor ekonomi di berbagai bidang pendidikan, kesehatan, perbankan, dan yang lainnya.

Fenomena ini membawa pengaruh positif dan efisiensi perekonomian keluarga. Kebanyakan keluarga yang terdiri dari dua orang penyokong ekonomi rumah tangga (Ayah-Ibu) akan lebih terjamin dan lebih mapan. Dengan kekuatan finansial yang terjamin dan mapan, maka masa depan anggota keluarga juga diprediksikan terjamin, pendidikan sebagai social elevator anggota keluarga juga dapat mencapai taraf yang tinggi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline