HMPV Merebak di China, Apakah Berbahaya?
Belakangan ini, Human Metapneumovirus (HMPV) kembali menjadi perhatian publik setelah lonjakan kasus terjadi di China, khususnya pada anak-anak. Meski begitu, masyarakat diminta untuk tetap tenang dan tidak panik. Hingga saat ini, belum ada indikasi HMPV akan menjadi pandemi global seperti COVID-19.
Apa Itu HMPV?
HMPV pertama kali ditemukan pada tahun 2001 dan termasuk dalam keluarga yang sama dengan RSV (Respiratory Syncytial Virus). Virus ini menyerang saluran pernapasan atas dan menimbulkan gejala mirip flu, seperti:
- Batuk
- Pilek
- Sakit tenggorokan
Pada kasus ringan, gejala ini biasanya tidak berbahaya. Namun, pada kelompok rentan seperti anak kecil, lansia, atau individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah, infeksi dapat berkembang menjadi serius.
Lonjakan Kasus HMPV
Selama pandemi COVID-19, infeksi HMPV sempat menurun drastis berkat protokol kesehatan seperti penggunaan masker dan pembatasan jarak sosial. Namun, setelah aturan ini dilonggarkan, kasus HMPV kembali meningkat, bahkan lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi.
Di China, lonjakan kasus HMPV banyak terjadi pada anak-anak, terutama mereka yang berusia di bawah lima tahun. Sebuah studi di Provinsi Henan menunjukkan bahwa lebih dari 65% kasus terjadi pada anak di bawah tiga tahun. Bayi menjadi kelompok paling rentan karena sistem imun mereka belum matang dan antibodi dari ibu yang diperoleh saat lahir cepat habis dalam beberapa bulan pertama kehidupan.
Gejala yang sering muncul meliputi demam, batuk, mengi, hingga pneumonia. Mengi pada anak-anak bisa berlanjut menjadi masalah serius seperti bronkiolitis atau komplikasi asma.
Apakah HMPV Berbeda dengan COVID-19?
HMPV dan COVID-19 memiliki beberapa kesamaan dan perbedaan:
- Kesamaan : Keduanya menyerang saluran pernapasan dan menimbulkan gejala seperti demam, batuk, mengi, serta sesak napas. Kelompok rentan juga serupa, yakni anak kecil, lansia, dan orang dengan imunitas rendah.
- Perbedaan : HMPV belum memiliki vaksin atau obat antivirus spesifik, sementara COVID-19 sudah memiliki vaksin dan pengobatan yang tersedia.
Situasi di Indonesia
Kementerian Kesehatan RI menyatakan bahwa hingga saat ini belum ditemukan kasus HMPV di Indonesia. Namun, masyarakat tetap disarankan untuk waspada dan menjaga kesehatan dengan cara:
- Memakai masker saat beraktivitas di luar rumah.
- Mencuci tangan secara rutin dengan sabun.
- Menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit.
Jika muncul gejala seperti batuk, demam, mengi, atau sesak napas, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Meski lonjakan kasus HMPV terjadi di beberapa negara, termasuk China, masyarakat Indonesia tidak perlu panik. Tetaplah menjalankan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan, terutama jika ada anak kecil atau lansia di rumah. Dengan langkah pencegahan yang tepat, risiko penularan dapat diminimalkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H