Lihat ke Halaman Asli

Media Tak Netral Dalam Pemilu, ini Kata Pengamat

Diperbarui: 5 Desember 2015   16:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pengamat Politik Yantos MSi menyoroti persoalan kurangnya kenetralan media dalam menghadapi pemilihan umum serentak yang tinggal menghitung hari.

"Sekarang inikan banyak orang media yang berhubungan dekat dengan partai. Sebenarnya tidak masalah dekat, tapi jika ada media yang menjatuhkan beberapa pihak melalui pemberitaannya ini berbahaya," katanya, Jumat (4/12/2015).

Sekarang ini, kata Yantos, pengaruh media sangat luar biasa. Bagi  masyarakat yang belum matang menghadapi kondisi saat ini, akan membuatnya mudah terpengaruh.

"Karena sekarang ini ada opini yang menggiring masyarakat dengan  tujuan untuk pembunuhan karakter terhadap calon-calon pilkada," jelasnya pada BertuahPos.

Jika hal ini terus berlanjut untuk yang akan datang, maka pengaruhnya akan sangat besar. Terlebih lagi masyarakat akan menjadi apatis untuk memilih dan partisipasi akan menjadi rendah.

"Itu yang saya takutkan, seharusnya memang media harus memerankan sikap independennya untuk kepentingan publik," kata Dosen UIN Suska tersebut.

Untuk itu dirinya meminta dalam pesta demokrasi ini, media haruslah memberikan edukasi kepada masyarakat. Jika terjadi edukasi yang baik, maka tingkat partisipasi masyarakat dalam memilihpun menjadi meningkat.

source: http://bertuahpos.com/lifestyle/5-trik-efektif-mengatasi-cegukan.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline