Sekilas Tentang Kopi Gayo di Takengon
Oleh : Bert Toar Polii
Seorang kawan pemain bridge di WAG Senior Bridge Indonesia menulis : Terimakasih bro bert.
Kapan tulis artikel ttg wisata di Ach khususnya Takngon
Mengenai :Alam,Budaya/ tradisi,Sejarah,Kuliner,Legenda dan Atlet nasional yang asal takengon/ Aceh.
Sebuah permintaan yang cukup sulit karena jelas pengetahuan saya tentang Takengon sangat terbatas.
Tapi ada satu hal yang menggelitik sehingga tergerak untuk menulis tentang kopi Gayo yang sudah mendunia.
Ini juga setelah selama di Takengon sejak 29 Agustus, saya telah menikmati berbagai macam rasa kopi gayo dan memang terasa berbeda. Apalagi setelah menikmati Kopi luwak gayo yang merupakan kopi yang berasal dari biji kopi arabika yang dipanen dari feses luwak yang hidup di alam liar di daerah Gayo, Aceh.
Apa yang saya rasakan ternyata juga didukung oleh Jaury Sakkung pemain asal Sulawesi Tengah ketika kami berbincang-bincang dengan barista di caf coffee Renggali Hotel sambil menikmati kopi yang disajikan olehnya.
Menurut Jaury walaupun dia adalah penggemar berat kopi yang diminumnya setiap hari dengan minimal 3 gelas sehari, ia baru merasakan nikmat kopi sebenarnya.