Lihat ke Halaman Asli

Bert Toar Polii (Bertje)

Atlet, Pelatih, Jurnalis Bridge

Reverse Flannery

Diperbarui: 3 Maret 2024   08:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim Senior Indonesia di Intercity Hongkong 2019 (koleksi pribadi)

REVERSE FLANNERY

Oleh : Bert Toar Polii

Pagi ini muncul pertanyaan menarik dari seorang penggemar bridge dari Bali.

Selamat pagi om. Seminggu ini saya lihat vugraph bid. 1D - 2H dari pemain Belanda. Mirip smolen. Bisa bantu penjelasan ?  dan 1D - 2S dipakai apa, dan syarat-syaratnya lanjutnya.

Daripada saya menjelaskan sendiri kepadanya akhirnya saya memutuskan menulis tentang ini. Sebab mungkin saja cukup banyak yang belum mengenal konvensi ini.

Dinamakan reverse flannery karena terbalik dengan konvensi flannery yang sudah lebih dulu terkenal. Konvensi ini diambil dari nama penemunya William (Bill) L Flannery.

Sekilas tentang konvensi Flannery adalah pembukaan 2D dengan pegangan 5 lembar H + 4 lembar S dan point 11-15 HCP.

Kenapa ini muncul karena pemain akan kesulitan jika bidding terjadi 1H -- 1NT Forcing. Disini opener yang buka 1H akan kesulitan rebid. Karena dia tidak mungkin rebid 2S yang menunjukan sebagai reverse sementara pegangannya hanya 11-15 HCP.

Tukang bridge waktu berpasangan dengan Alm. Memed Hendrawan menggunakan konvensi ini tapi ditambah dengan 3 suiter pendek D. Atau dengan kata lain ketika buka 2D minimal pegang 4-4 major.

Selanjutnya mengapa kemudian muncul konvensi Reverse Flannery?

Misalnya anda pegang KQ987 -- KQ87 -- 75 -- 62 dan partner buka 1D.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline