Memorial Denny Sacul
Atlit Bridge Berprestasi Dunia Dan Pahlawan Bridge Indonesia.
Oleh : Ekawahyu kasih
Saya mengenal Denny Sacul sekitar tahun 1980 an dimana saya adalah atlit bridge dari Fakultas Kedokteran Trisakti dan ketika itu Denny Sacul yang berpasangan dengan Ferdy Waluyan merupakan salah satu dari trio pasangan terbaik dalam team Bridge Indonesia yang merajalela di Asia Timur Jauh (Far East Bridge Championships) yang kemudian berubah menjadi Pacific Asia Bridge Federation Championships (PABF Championships).
Trio pasangan terbaik Indonesia dimasa itu adalah Denny Sacul/Ferdy Waluyan, Hengky Lasut/Max Agouw, Munawar Sawiruddin/Yasin Wijaya. Team Indonesia dengan 3 pasangan punggawa ini, membuat team Indonesia sangat di segani di tingkat Asia dan dunia bahkan mereka telah mengharumkan nama Indonesia di tingkat Global. Indonesia yang merupakan negara berkembang, telah menunjukkan kelasnya sebagai negara yang memiliki pemikir-pemikir hebat yang mengagumkan dunia. Mereka adalah pahlawan Bridge Indonesia setelah era Manoppo bersaudara yang menghebohkan bridge dunia. Belakangan Eddy Manoppo dipasangkan dengan Hengky Lasut dan berakhir menjadi juara pasangan senior dunia di Sannya, China.
Dalam beberapa tahun terakhir ini Indonesia telah kehilangan 4 pahlawan bridge Indonesia yaitu Yasin Wijaya, Munawar Sawiruddin, Hengky Lasut dan Denny Sacul. Pada kesempatan ini, tanpa mengurangi rasa kagum dan rasa hormat ke pahlawan bridge Indonesia yang telah mendahului kita, saya ingin mengulas sedikit tentang Almarhum Denny Sacul.
1. Atlit Berprestasi Dunia.
Beliau adalah atlit bridge sejati yang mengabdikan dirinya seumur hidup untuk membela nama Indonesia di kancah Regional dan Internasional. Prestasi Denny Sacul di kejuaraan Nasional, Regional dan Internasional sudah tidak terhitung lagi jumlahnya. Dan namanya sangat di segani di dunia khususnya di ajang Asia Pasifik.
2. Pegiat Olahraga Bridge.
Beliau adalah pegiat bridge yang telah melakukan coaching di berbagai daerah di seluruh Indonesia dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas olahraga bridge Indonesia. Beliau mengabdi dan melatih tanpa pamrih dan beliau sering menolak untuk dibayar untuk pengabdiannya.