Jangan Cerewet atau Nyenyenye Bahasa Gaulnya Saat Bidding
Oleh : Bert Toar Polii
Dalam permainan bridge, salah satu hal yang menarik adalah bagaimana kita menentuk kontrak akhir. Ini tentu saja dilakukan melalui penawaran dari kedua pasangan dalam menggali informasi tentang pegangan masing-masing pemain.
Ketika berbagi informasi ini tentu saja dibutuhkan seni tersendiri. Ada yang ingin terburu-buru, ada yang sangat berhati-hati da nada juga yang bertele-tele dan lain-lain.
Ketika Krysztov Martens melatih tim nasional Indonesia ia mengharapkan agar para pemain bisa membuat bidding semenarik mungkin seperti kita menikmati music lanjutnya.
Tentu saja semua ini dilakukan sesuai kebutuhan, ingin bid slam tentu saja kita harus bertele-tele dalam hal menggali informasi sebanyak-banyaknya. Berbeda jika kontrak akhir sudah pasti hanya game dan tidak mungkin slam tentu saja kita harus langsung ketujuan. Karena jika masih menggali informasi yang tidak perlu, lawan yang akan mendapat keuntungan.
Banyak pemain terlalu cerewetatau nyenyenye dalam menentukan kontrak akhir. Hal ini sering berakibat fatal terutama untuk pegangan yang normal.
Saya punya pengalaman menarik di Sanya pada pertandingan Mixed Team session kedua yang kemudian dimuat pada bulletin harian no, 11 tanggal 7 Nopember 2017 halaman 5. Sayangnya itu tertulis dalam Bahasa Mandarin.
Pegang kartu ini dan penawaran berlanjut seperti dibawah ini, kartu apa yang anda lead?
J72