Oleh : Bert Toar Polii
Liga Bridge Indonesia yang telah dimulai pertama kali pada tanggal 29 Februari -- 1 Maret 2020 di Museum Bank Indonesia Jakarta akhirnya harus terhenti karena pandemic covid 19.
Liga Bridge Indonesia awalnya diikuti 16 tim dari berbagai daerah di Indonesia dan diikuti oleh sebagian besar pemain papan atas Indonesia. Sesuai rencana akan bermain double round robbin 30 session dilanjutkan dengan babak Semi Final dan Final.
Programnya awalnya seperti ini : 16 tim yang datang dari berbagai daerah di Indonesia siap berlaga di Liga Bridge Indonesia 2020 yang akan berlangsung di empat kota besar, Jakarta, Semarang, Surabaya dan Yogjakarta.
Turnamen Liga Bridge Indonesia yang Grand Finalnya jatuh pada tanggal 8-10 Mei 2020 di Jakarta akan diawali di Museum Bank Indonesia Jakarta pada tanggal 29 Februari -1 Maret 2020. Jadwal selanjutnya 21-22 Maret 2020 di Semarang, 11-12 April di Surabaya dan 25-26 April di Yogjakarta.
Turnamen ini akan memainkan dua babak, babak penyisihan kemudian semi final dan final. Babak penyisihan akan berlangsung kompetisi penuh dimana setiap tim akan saling berhadapan dua kali. Selanjutnya peringkat 1-4 lolos ke babak semi final yang akan berlangsung dengan sistim knock-out.
Selain Piala Bergilir, Piala Tetap dan Medali, untuk para pemenang disediakan hadiah uang pembinaan untuk juara sebesar Rp. 100.000.000 untuk juara 1, Rp. 50.000.000 untuk juara 2, Rp. 30.000.000 untuk juara 3 dan Rp. 20.000.000 untuk juara 4. Selain itu Juara Liga Bridge Indonesia berhak mewakili Indonesia di 16th World Bridge Game yang akan berlangsung di Salsomaggiore pada tanggal 21 Agustus - 4 September 2020.
Buat babak penyisihan setiap "weekend" atau di setiap kota juga disediakan hadiah untuk para pemenang dengan perincian sebagai berikut:
Juara 1 sebesar Rp. 6.000.000; juara 2 sebesar Rp. 4.000.000 dan juara 3 sebesar Rp. 3.000.000.
Sayangnya karena pandemic covid-19 event ini kemudian terhenti.
Event ini praktis telah tertunda sekitar 2 tahun lebih. Pernah ada rencana diteruskan secara online tapi mayoritas peserta menolak.