Sayembara dimenangkan oleh Resi Bisma. Tiga putri Kasi yakni Amba, Ambika, dan Ambalika jatuh ke tangan Bisma. Karena Bisma mengemban amanah mencarikan istri bagi Raja Wicitrawirya maka ketiga putri itu segera diboyong ke istana. Tidak seperti kedua adiknya yang menurut pada niat awal Bisma, Amba justru menggugat. Amba hanya mau dinikahi oleh Bisma, bukan Wicitrawirya yang tidak turun sendiri mengikuti sayembara.
Resi Bisma bertahan tidak mau memenuhi tuntutan Amba karena telah terikat sumpah tidak akan menikah seumur hidup. Jika Bisma memenuhi tuntutan Amba maka sama saja dengan menjilat ludah sendiri, sebuah pantangan bagi kesatria mana pun. Amba terus mendesak Bisma. Dia tak mau menjadi istri Wicitrawirya dengan alasan yang tepat, Bismalah pemenang sayembara. Bisma terdesak. Untuk menakuti Amba direntangkannya gandewa ke arah putri yang teguh pendirian itu. Tak hendak Bisma bermaksud membunuh Amba. Namun tiba-tiba suasana gelap gulita, diiringi jerit nyaring Amba yang menyuarakan ketakutan.
Hening. Kegelapan terasa mencekam. Beberapa saat tak terdengar suara. Perlahan suasana meremang dan kembali terang. Terdengar sayup gending mengalun. Tampak di sana Amba memegang erat lengan Bisma. Sementara gandewa dan anak panah tergeletak di sudut panggung. Penonton bertepuk meriah menyambut ending yang nyebal pakem akibat listrik padam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H