Lihat ke Halaman Asli

Berthy B Rahawarin

TERVERIFIKASI

Ruhut Sitompul: Hanya Bapak SBY yang Bisa Pecat Saya

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1355450304470462188

[caption id="attachment_221668" align="alignleft" width="318" caption="Ruhut Sitompul (Kompas)"][/caption] "Hanya Bapak SBY, Pemimpin kami, yang bisa pecat saya. Tidak ada yang bisa pecat saya", demikian komentar Ruhut Sitompul, Ketua Departemen Informasi dan Komunikasi Partai Demokrat, kepada TV One Jumat (14/12/2012). Demikian komentar Ruhut menjawab pertanyaan dirinya telah dipecat oleh rekannya di Partai Demokrat, seperti pelbagai pemberitaan media. Tampil tidak seperti orang yang tampak baru dipecat, Ruhut dengan enteng dan terbahak-bahak meremehkan orang-orang yang ada diseputar pemecatan dirinya, antara lain Gede Pasek dan Saan Mustofa. "Waktu Anas diperiksa KPK, dia (Gede Pasek) itu tidak tampak sebagai Ketua Fraksi Komisi III DPR RI, malah sebagai cleaning service (di KPK). Hahaha....", demikian Ruhut mengomentari Gede Pasek yang menggantikan posisi Ruhut di Departemen Informasi dan Komunikasi. Pemberitaan pelbagai media tentang pemecatan Ruhut Sitompul dari Departemen Informasi dan Komunikasi Partai Demokrat menempati headline berita ibukota pagi ini. "Lah, Saan Mustofa sendiri kan sudah diperiksa KPK. Mereka semua kan tinggal menghitung hari.. hahaha..", komentar Ruhut bersemangat tentang kedudukannya dan nasib Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Saan Mustofa. Keretakan dalam tubuh Partai Demokrat tampak akan terus berlanjut. Malah, mungkin Ruhut Sitompul tidak menganggap penting pemecatan dirinya. Karena, toh, mereka yang mengemudikan 'kapal' Partai Demokrat tokh akan karam, seperti berulang kali dianalogikannya. Diungkapkan ke media, bila personil Demokrat yang terkait isu korupsi dan berurusan dengan KPK tetap dipaksa memimpin Partai Demokrat, tamatlah riwayat Partai Demokrat, demikian Ruhut beberapa waktu lalu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline