Lihat ke Halaman Asli

Berthy B Rahawarin

TERVERIFIKASI

Peristiwa Bekasi Dibesar-besarkan Asing

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Peristiwa Bekasi yang menimbulkan kekisruhan tampaknya dibesar-besarkan oleh sebagian media massa, maupun kontributor dalam negeri. Hal ini terlihat dari beberapa komentar yang jauh dari situasi dan kondisi yang ada dalam realitas masyarakat Indonesia, khususnya Jabodetabek, meski ada peristiwa Bekasi itu.

Tidak kurang tokoh Atheis dan ekstrim kanan yang kontroversial Geert Wilders tiba-tiba menyampaikan pesannya lewat Suara Nederland (RNW) tentang kekisruhan di Bekasi. Geert Wilders yang belum lama ini partainya PVV menang besar dalam  Pemilu di Belanda, meminta pemerintah Belanda segera beraksi dan menuntut Indonesia menjamin keamanan minoritas Kristen di Bekasi dan tempat-tenpat lain di Indonesia.

Belanda sebaiknya membekukan kerjasama dengan Indonesia, demikian PVV. Geert Wilders bersama rekan separtainya De Roon meminta hal ini kepada menteri luar negri Maxim Verhagen. Permintaan ini diajukan PVV setelah tersebar berita seruan kepada mesjid-mesjid untuk mempersiapkan jihad terhadap Kristenisasi.

Si Atheis Wilders Tak Layak Buka Mulut

"Geert Wilders bukan orang yang tepat menyampaikan hal itu. Kredibilitasnya di dunia Muslim sangat rendah, dan tidak lebih dari pengacau kehidupan dialogis dan harmonis lintas golongan keyakinan", demikian seorang teman Kristen yang emosional mendengar komentar Geert.

"Tentu masyarakat Muslim Indonesia menganggap sampah suara Geert Wilders, karena ia pernah melakukan tindakan yang jauh dari patut dengan video kontroversial yang menyinggung perasaan kaum Muslim di dunia. Karena itu, dengan melakukan pernyataan apa pun, itu malah merugikan suasana dialogis lintas golongan dan kultur di Indonesia, khususnya Bekasi", ungkap sahabat yang tak putus semangatnya bicara pluralisme dan kesadaran inklusif dalam lintas keyakinan.

"Dia, Wilders adalah contoh buruk bagi semua kelompok Keyakinan di dunia, yang mencari popularitas demi popularitas untuk kepentingan egonya, dan bukan untuk sebuah nilai. Kontributor informasi lokal ataupun warga Indonesia di luar harus kritis dalam menyebarkan berita, termasuk peristiwa salah faham di Bekasi", kata sahabat menutup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline