Lihat ke Halaman Asli

Bertha Virginia

Mahasiswi Semester 5 Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Kisah Kasih di Mata Kuliah Penulisan Naskah Digital

Diperbarui: 17 Desember 2020   12:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Mata kuliah Penulisan Naskah Digital (PND) yang diampu oleh Yohanes Widodo, S.Sos. M.Sc (akrab disapa Mas Boi) merupakan mata kuliah pilihan yang tersedia di semester 5. Saya memilih PND dengan harapan dapat menyesuaikan perkembangan zaman. Saya ingin mempelajari bagaimana caranya berkontribusi di dunia penulisan dengan bantuan teknologi. Mengenang masa-masa pembelajaran saya, berikut kisah kasih mata kuliah PND beserta data yang mendukung kegiatan belajar mengajar.

Pertemuan pertama di kelas PND cukup mengejutkan saya karena langsung dibombardir tugas oleh Mas Boi, haha. Saya yang baru pertama kali diajar oleh Mas Boi sebenarnya sudah mendengar bahwa jadi anak media harus siap dengan tulis-menulis setiap minggu. Jadi, secara fisik saya sudah siap dengan segala hal yang akan terjadi. Walaupun mental saya rasanya masih belum menerimanya, haha.

Pembelajaran PND di tengah situasi pandemi Covid-19 tentu membawa dampak untuk saya. Rasanya, pembelajaran secara online cukup menyulitkan saya. Beberapa teman saya mungkin merasa pembelajaran virtual ini nyaman, namun saya tetap merasa sulit beradaptasi. Situasi di rumah yang membawa suasana liburan membuat saya terkesan cuek dengan kuliah. Terkadang, rasanya juga muak dengan kelas online yang terlalu banyak diikuti (mata kadang jadi perih banget, berasa 24 jam menatap layar laptop dan smartphone).

Kehadiran kelas PND tentu membawa suka dan duka untuk saya. Sukanya, saya merasa mendapatkan banyak insight dari Mas Boi baik melalui pemaparan materinya maupun lewat tugas yang melatih saya khususnya secara mental. Tugas dan tugas, tenggat waktu, materi yang harus kita kulik terlebih dahulu baru akan dibahas menjadikan saya harus siap dengan keadaan menjadi seorang jurnalis.

Dukanya, tentu masalah jaringan yang tak kunjung usai saya bahas. Tinggal di desa yang jauh dari kota besar menjadikan saya was-was dengan segala hal yang akan terjadi secara tiba-tiba. Sinyal yang bisa semau hati menghilang, bahkan hadirnya banjir (terhitung sudah 2 kali sejak Maret 2020) yang berdampak pada kehadiran saya. Sinyal selama banjir tentu sangat tidak stabil (bahkan mungkin tidak ada), ditambah pemadaman listrik untuk meminimalisir terjadinya hal tidak diinginkan karena gardu yang terendam, sampai gangguan pikiran karena banjir yang kala itu tak kunjung surut.

Pembelajaran PND dengan Mas Boi yang dilaksanakan setiap hari Senin jam 4 sore kebanyakan bersifat sinkron dan tentunya tugas tidak pernah absen. Saya mengeluh akan tugas namun saya juga menikmati akan tugas yang diberikan Mas Boi. Ditambah, Mas Boi orang yang sangat toleransi dan mengajarkan kami untuk mandiri, bahkan kami dilatih untuk menilai pekerjaan teman kami sebelum akhirnya dinilai final oleh beliau. Pembelajaran PND menjadi sangat penting dan memberikan dampak untuk saya karena Mas Boi memberikan kami praktik langsung (bukan sekadar jelasin materi aja). 

Pada intinya, kehadiran saya di kelas PND selama satu semester menjadikan saya lebih matang lagi dalam mempersiapkan penulisan digital yang hype banget di tahun 2020-an ini. Berikut, saya sertakan pula tugas yang sudah saya kerjakan selama mengikuti kelas PND:

Total viewers yang mengunjungi artikel saya berjumlah 280. Saya sebenarnya salut dengan angka views ini, namun ketika melihat teman-teman saya memiliki angka views yang lebih tinggi, saya merasa ada yang salah dengan tulisan atau mungkin pendistribusian artikel saya. Permasalahan viewers tentu menjadi tantangan tersendiri untuk saya. Perihal bagaimana harus mendapatkan banyak views atau bagaimana menghasilkan tulisan yang punya pengaruh untuk banyak orang.

Sejauh saya belajar selama satu semester di mata kuliah PND, saya sangat bersyukur dan berharap ke depannya dapat terus meng-upgrade skill menulis. Untuk kamu yang sedang belajar di bidang ini, yuk tetap semangat untuk belajar yah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline