Lihat ke Halaman Asli

Adanya Perbedaan antara Wortel, Kentang, dan Lobak pada Peristiwa Osmosis: Ketika Dimasukkan ke Dalam Air dan Larutan Garam

Diperbarui: 11 Mei 2022   05:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Tim: Berri Situmorang, Natalia Sinaga, Windi Defiliani

PSPB 19 B ~ FISTUM

Air merupakan 85-95% berat tumbuhan herbal yang hidup di air. Air di dalam sel diperlukan sebagai pelarut unsur hara sehingga dapat digunakan untuk mengangkutnya (transportasi). 

Konsep transpotasi pada tumbuhan mengandung beberapa sub konsep yaitu pengangkutan zat atau bahan melalui proses difusi, osmosis, imbibisi, dan transpor aktif. Penyerapan dan proses pengangkutan air dan zat terlarut terjadi melalui pembuluh kayu (xylem), pengangkutan hasil fotosintesis dilakukan melalui pembuluh tapis (floem). (Dwidjoseputro, 2010).

Osmosis adalah difusi air menembus membran sel atau osmosis adalah perpindahan air dari larutan berkonsentrasi rendah kelarutan berkonsentrasi tinggi melalui selaput semi permeabel. 

Osmosis berkaitan dengan beberapa keadaan sel tumbuhan. Berdasarkan jalur tyang ditempuh air dan garam mineral yang masuk ke akar, pengangkutan air dan garam mineral dibedakan menjadi simplas dan apoplas. 

Simplas adalah bergeraknya air dan mineral lewar jalur dalam sel, yaitu sitoplasma sel dengan jalan menembus membran plasma. Sedengkan apoplas adalah bergeraknya air lewat jalur luar sel atau lewat dinding-dinding sel (Suradinata, 2008). 

Peristiwa osmosis sebenarnya proses yang umum terjadi dalam kehidupan seharihari dan di lingkungan sekitar yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar bagi peserta didik. Contoh peristiwa osmosis dalam kehidupan sehari-hari dapat ditemukan seperti pada tumbuhan dan hewan. 

Pada tumbuhan, peran utama osmosis adalah dalam proses penyerapan air dari dalam tanah oleh akar. Konsentrasi cairan yang berada di dalam jaringan akar lebih pekat (hipertonis) dibandingkan larutan mineral di dalam tanah yang mengakibatkan air (pelarut) berpindah dari dalam tanah ke jaringan akar (Sutresna, 2008). 

Osmosis juga disebut dengan difusi air karena melintasi membran permeabel selektif. Osmosis memberikan efek terhadap keseimbangan air, dimana air berdifusi keluar dari sel jika larutan di luar mempunyai konsentrasi zat terlarut yang lebih tinggi (hipertonik) daripada sitosol dan memasuki sel jika larutan di bagian luar sel mempunyai konsentrasi zat terlarut yang lebih rendah (hipotonik). Jika kedua konsentrasi setara (isotonik), tidak ada osmosis netto yang terjadi. Kelangsungan hidup sel bergantung pada keseimbangan pengambilan dan kehilangan air (Campell, 2008). 

Dehidrasi osmosis dapat dilakukan dengan cara merendam bahan pangan menggunakan larutan garam, larutan gula, sorbitol, gliserol ataupun bahan lainnya. Dengan tekanan osmosis yang lebih tinggi, maka air dalam bahan makanan akan keluar melalui membran semipermeabel menuju materi terlarut (Karathanos, 1995 dalam Spetriani, 2019). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline