Lihat ke Halaman Asli

Berny Satria

Penulis bangsa

Membunuh Waktu

Diperbarui: 25 November 2022   05:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Jam 6.45 aku sudah sampai ke tempat latihan Tae Kwon Do untuk mengantar si Muda latihan. 2 jam aku harus menunggu, akhirnya kuputuskan untuk jalan ke sekitar danau yg tak jauh dari tempat latihan.

Sambil menenggak kopi hangat, kulihat ada beberapa orang yg sedang memancing ikan. Mereka asyik memperhatikan mata kailnya jikalau ikan memakan umpannya.
10 menit kulihat tak ada yg dapat hasil. 15 menit, 25 menit, tak juga ada yg mengangkat kail dg hasil ikan yg dipancingnya.

Aku bertanya dalam hati, kok mereka betah ya duduk berjam2 hanya untuk melihat kail dan mengangkatnya tanpa hasil? Apa tidak ada kegiatan atau pekerjaan yang berguna bagi mereka? Atau jangan2 mereka juga sedang menunggu anaknya yg entah latihan taekwondo, lenong, atau pencak silat?
Ah tak mungkin, karena bekal mereka kulihat memang untuk memancing seharian.

Tapi apakah mereka tidak berfikir bahwa waktu tak dapat diulang.
Setiap detik yang lewat harus bermakna bagi hidup dan kehidupan. Mengapa mereka asyik saja duduk seharian tanpa hasil?

Setiap detik yang kita lalui memiliki harga, kesempatan, dan ancaman. Jika kita tidak membudidayakannya, maka kita tak jauh nasibnya seperti ikan2 yang terkena pancing

Sibuk nonton sinetron menggosip, bertengkar untuk hal yg sepele, adalah kegiatan yang tidak menambah hasil positif. Tapi ternyata banyak orang suka melakukannya.

Padahal apa yg kita perbuat harus bermanfaat dan dicatat sejarah dunia.

Bukankah seorang Jack Ma sang master Alibaba bisa melompat jauh dari kemiskinan dan kemelaratan karena ia memanfaatkan waktu dg baik?
Bukankah seorang Kolonel Sanders berjibaku hingga umur 65 tahun baru menuai kesuksesan?

Oh tak masuk akalku jika harus berkelakuan seperti mereka di pinggir danau. Aku harus berkarya karena setiap detik yg kulalui mencetak sejarah bagi anak, cucu, dan cicitku, serta orang2 lain. Aku harus berkarya.

Eh....ngemeng2 anakku sudah selesai ini latihan Tae Kwon do nya, aku harus kembali ke tempat latihannya, dan akan aku bagikan pelajaran ini kepadanya agar ia selalu bermanfaat bagi yg lainnya.

"Sebaik2nya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain"

Danau Cibinong 9.20 am




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline