Mengapa presiden Ir. Joko Widodo berfokus pada pembangunan infrastruktur pada lima tahun kepemimpinannya sekalipun banyak di kritik ? Itu tidak lain di karenakan , infrastruktur memberikan daya ungkit dalam mempercepat distribusi barang ke setiap daerah, khususnya Indonesia bagian timur.
Harapannya, dengan lancarnya akses distribusi barang akan menggenjot gairah laju ekonomi daerah sekaligus membangun harapan baru bagi setiap masyarakat dalam mengembangkan usahanya karena akan lebih cepat mendapatkan dan memasarkan produk sehingga dapat menekan harga barang menjadi kompetitif.
Kecepatan ini lah menjadi jurus andalan dari sistem distribusi J&T Express. Dengan dukungan platform aplikasi distribusi yang keren dengan fitur order dan pelacakan sebagai fitur utama agar lebih cepat mengetahui dimana paket berada. Di sertai pula fitur pendukung seperti call center , pin point agar mudah mencari drop point yang terhubung dengan Google Maps, bahkan versi bahasanya ada tiga jenis yaitu Indonesia, Inggris dan Mandarin. Saat ini bahkan telah di unduh lebih dari 1 juta kali. Ini membuktikan, begitu banyaknya pelanggan setia dari J&T Express.
Selain itu, untuk memenuhi ekspektasi kenyamanan konsumen, pengembangan jaringan juga masif di laksanakan agar paket lebih cepat di tangan konsumen. Di Indonesia sendiri, drop and collention point dari J&T Express telah mencapai angka fantastis yaitu berjumlah 4000 dengan dukungan 31.000 sumber daya manusia, 1500 armada, dan 72 gateways. Hebatnya, jaringan raksasa tersebut, hanya membutuhkan 4 tahun sejak melakukan ekspansi tahun 2015.
Fokus perusahaan J&T yang mengambil tag line "Express your online business" ternyata bukan isapan jempol belaka. Terlihat dari penetrasi jaringan yang kian tahun bertumbuh signifikan. Bahkan, telah merambah hingga ke luar negeri seperti Malaysia, Vietnam, Filipina, Thailand yang mencapai 300 hingga 300-700 drop point. Bahkan, tahun ini bertambah dengan merambah Singapura.
Hal ini membuktikan keseriusan J&T Express menjadi bagian ekosistem pengembangan ekonomi digital khususnya sektor E-commerce, yang setiap tahun transaksi pertumbuhan logistik telah mencapai Rp 40 triliun. Bahkan, proyeksi Mckinsey, pada tahun 2022, Indonesia akan mengalami lonjakan gigantis dengan 1,6 miliar paket akan terkirim !
Proyeksi itu sangat relevan dan masuk akal, apalagi berdasarkan laporan Google, perputaran uang pada sektor ekonomi digital Indonesia mencapai Rp 378 triliun pada tahun 2018. Hampir separuhnya berasal dari transaksi e-commerce. Ini tentu saja di dukung dengan proyek infrastruktur pemerintah yang semakin baik seperti jalan tol, bandara, pelabuhan, bahkan konektivitas internet yang kini telah menghubungkan semua daerah Indonesia yaitu program Palapa Ring.
Small enterprise juga semakin menggeliat menangkap peluang tersebut. Saat ini tentu semakin mudah dalam pemasarannya karena selain jaringan konektivitas internet semakin baik sehingga produk semakin mudah di kenal dalam ranah daring. Dukungan pengiriman paket produk seperti J&T Express memberikan solusi cepat dan tepat dalam melayani konsumen dengan ragam pelayanannya memamfaatkan daya ungkit inovasi teknologi yang di mulai dari platform, drop point, mega hub dalam otomatisasi mesin sortir sekaligus kemudahan dalam kerjasama kemitraan tanpa sistem franchise.
Inilah "logistik di era industri 4.0" yang bukan melulu bicara sekedar pergudangan dan perpindahan barang tapi berbicara efisiensi dan kepuasan pelanggan. Dan, J&T membuktikan kualitasnya dengan berhasil meraih penghargaan kategori Courier Service pada tahun 2018 dan 2019 dengan meraih Top Brand Award yang di adakan oleh Frontier Group dan majalah Marketing dengan parameter Top Of Mind, Last Used, Future Itention. Tentu saja tidak mudah mendapatkan prestasi tersebut secara berturut-turut jika J&T Express tidak berfokus pada kepuasan pelanggan. Mungkin, tagline J&T Express tidak berlebihan jika di sebut juga dengan pilihan Jitu dan Tepat ( J&T) yang Cepat ( Express ) bagi pelanggan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H