Lihat ke Halaman Asli

Cerita Singkat dari Pengungsian Merapi...

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1290878174163110365

Setelah hampir 2 bulan saya tidak menulis, akhirnya saya menulis kembali.. Senang rasanya bisa menulis kembali di Kompasiana.. Berbagi cerita dengan kompasianer.. Kali ini saya ingin menulis tentang pengalaman saya ketika 3 minggu yang lalu, saya dan rekan2 saya pergi ke Jogjakarta untuk membantu para pengungsi korban Merapi walaupun tidak seberapa yang dapat kami berikan, tapi kami memberikannya dengan sukacita. Sumbangan yang kami bawa dari Jakarta adalah hasil kumpulan sumbangan dari mahasiswa/i, staf dan manajemen dari sebuah sekolah tinggi ilmu komunikasi di Jakarta yang adalah tempat saya bekerja. 2 minggu setelah dikumpulkan, maka hasil yang terkumpul pun sangat lumayan. Ada yang memberikan pakaian layak pakai, makanan bayi, biskuit, susu, air mineral, mie instant, bubur instan, sabun, shampo, pembalut, dll. yang tentunya sangat dibutuhkan bagi para pengungsi. Tanggal 12 November 2010, Pk. 21.30, 1 mobil mengangkut 8 orang, termasuk saya di dalamnya dan 1 mobil box besar yang mengangkut sumbangan untuk para pengungsi berangkat menuju jogjakarta. [caption id="attachment_77390" align="aligncenter" width="231" caption="Mobil box yang mengangkut berbagai macam sumbangan untuk pengungsi "][/caption]

ketika  kami melewati magelang dan muntilan, kami langsung disambut oleh debu abu vulkanik yang sangat tebal. Sebagian besar bangunan dan jalanan masih berwarna abu-abu, pohon kelapa pun layu terkena debu abu vulkanik.

[caption id="attachment_77392" align="aligncenter" width="300" caption="Magelang - Jawa Tengah "]

1290878895820094621

[/caption]

Sabtu, 13 November 2010, setelah 15 jam perjalanan, akhirnya Pk. 13.00 rombongan kami tiba di Jogjakarta. Kami langsung dijemput oleh Pak Setianan. Beliau adalah salah satu relawan yang mengurus untuk pengungsian. Beliau-lah yang akan membantu kami untuk mendistirbusikan sumbangan - sumbangan tersebut ke posko pengungsian. Setelah sampai di hotel tempat kami menginap, lalu kami mulai menurunkan barang2 dari dalam mobil box, kemudian membaginya.

[caption id="attachment_77391" align="aligncenter" width="252" caption="Kami diantara sumbangan "]

12908786081523495681

[/caption] [caption id="attachment_77393" align="aligncenter" width="270" caption="Sebagian dari sumbangan "]

12908790221574195143

[/caption] [caption id="attachment_77395" align="aligncenter" width="300" caption="Salah satu posko pengungsian di Universitas Sanata Dharma "]

129087932563543072

[/caption]

12908796461364039264

Setelah membagikan sumbangan ke 3 posko, maka kami segera kembali ke hotel untuk mandi dan makan malam. Malam harinya, Pk. 20.00, kami kembali lagi ke Universitas Sanata Dharma. Kami akan bermain dan membagikan hadiah untuk anak-anak pengungsi.

[caption id="attachment_77397" align="aligncenter" width="300" caption="Felix, salah satu anggota tim kami sedang menjadi MC "]

12908804051994592839

[/caption]

1290880560729363929

[caption id="attachment_77400" align="aligncenter" width="300" caption="Berfoto dengan 3 anak pengungsi yang sudah mendapat hadiah "]

12908808871563111808

[/caption] Minggu, 14 November 2010, Kami melanjutkan misi kami lagi yaitu menghabiskan sumbangan yang telah dibawa dari Jakarta. Kali ini kami pergi ke Taman Kuliner yang ada di Condong Catur. Taman kuliner sementara ditutup dan dijadikan untuk posko pengungsian. [caption id="attachment_77401" align="aligncenter" width="300" caption="Kios yang dijadikan tempat tinggal sementara para pengungsi "]

12908811461929805955

[/caption]

12908812501043457281

12908814611081036384

Setelah dari taman kuliner - condong catur, lalu kami melanjutkan ke Rumahnya pak Setianan yang berada di Kaliurang. Di rumahnya Pak Setianan, sudah ada kurang lebih 20 kepala keluarga. Mereka menceritakan kepada kami keadaan mereka, bahkan mereka tidak sempat membawa apa2 lagi, hanya baju di badan. Ada 1 ibu yang mengaku bahwa sudah hampir 3 minggu tidak ganti baju karena tidak punya pakaian.

[caption id="attachment_77405" align="aligncenter" width="300" caption="Dengan ibu-ibu pengungsi "]

1290881761726971926

[/caption] [caption id="attachment_78248" align="aligncenter" width="300" caption="Ibu-ibu sedang memilah milih baju yang diinginkan"]

1291308925381783167

[/caption] [caption id="attachment_78251" align="aligncenter" width="300" caption="Mobil penuh dengan sumbangan"]

1291309717482729796

[/caption] Demikian cerita yang dapat saya bagikan kepada kompasianer.. Pasca erupsi, pengungsi masih membutuhkan pertolongan dari kita... Mari berbagi kasih dengan sesama.. :) Salam hangat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline