Lihat ke Halaman Asli

Jurnalisme Multimedia Masa Depan? Baca di Sini!

Diperbarui: 25 September 2018   09:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

theconversation.com

Dulu, kita mesti menunggu koran datang di pagi hari, atau menonton berita lewat televisi namun pada era ini, sudah banyak yang beralih untuk mendapatkan berita lewat gawai pintar; secara online. Keterbatasan ruang dan waktu bukan lagi kendala di mana sambil makan siang, kita bisa membaca berita terbaru yang terjadi di belahan dunia lain.

Arus hidup jurnalisme memang sudah mengalir sedemikian lamanya dan terus berkembang seiring berjalannya teknologi informasi dan komunikasi. Jurnalisme yang awalnya konvensional kini sudah banyak berkonvergensi pada jurnalisme online; menjadikan internet wadah berdirinya banyak portal berita yang kita kenal hari ini.

Tidak berhenti di situ, jurnalisme masa depan bukan hanya membicarakan jurnalisme di portal/website berita saja namun tersebarnya berita lewat media online seperti facebook, twitter, line, dll. Ketika dulu wartawan harus mencari berita langsung ke lapangan, kini bisa saja suatu hal menjadi viral di media sosial yang kemudian menjadi bahan berita di portal berita. Di sini, wartawan tinggal mencari angle (sudut pandang) mana yang berbeda dari satu atau dua hal yang memang sudah ada.

Hal ini didukung oleh data yang di lansir kompas.co.id, dari penelitian oleh We Are Social. Dikatakan bahwa rata-rata penggunaan media sosial di Indonesia dalam sehari adalah 3 jam 23 menit. Selain itu, berdasarkan "Essential Insights Into Internet, Social Media, Mobile, and E-Commerce Use Around The World" yang diterbitkan tanggal 30 Januari 2018, pengguna aktif media sosial di Indonesia mencapai 130 juta dengan penetrasi 49 persen dari total 264 juta manusia yang memenuhi negara merah putih ini. Hal ini tentu saja membuktikan bahwa jurnalisme dengan media online sebagai wadahnya merupakan hal yang tidak boleh dilewatkan.

We Are Social Research

Berikutnya, mengaca dari Riset konsumsi media tahun 2017 terhadap 30 kampus se-Jakarta, ditemukan bahwa pola konsumsi berita didominasi melalui penggunaan aplikasi tukar pesan seperti WhatsApp dan Line, maupun news feed yang disediakan Facebook dan Line Today. Hal ini menunjukkan bahwa daya dorong media sosial akan penyebaran berita menjadi penting agar audiens berita makin luas cakupannya dan berdampak pada tetap hidupnya jurnalisme di era ini.

Pada masa ini pun, jurnalisme tidak berhenti berdinamika dengan perubahan era; apalagi jika masa depan makin dekat. Perubahan dan kemajuan teknologi yang begitu pesat seakan merubah pola konsumsi informasi masyarakat sehingga mau tidak mau, pola pendistribusian hasil jurnalistik pun harus mengikuti perubahan ini dan terus maju untuk tetap berkarya; tidak hanya sekedar menyodorkan berita asal namun tetap berpegang pada kaidah jurnalisme yang semestinya.

Referensi:

Alejandro, Jennifer. 2010. Journalism in The Age of Social Media
Pertiwi, Wahyunanda. 2018. Riset Ungkap Pola Pemakaian Medsos Orang Indonesia
Universitas Bakrie. 2018. Apakah Media Sosial Mendikte Kerja Jurnalisme?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline