Lihat ke Halaman Asli

Bernard vsL

Pelepasan perahu ke laut

Penangkapan Ikan Paus Masyarakat Lamalera

Diperbarui: 13 Maret 2022   11:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bermula pada tahun 1500-an bersamaan dengan berdirinya kampung nelayan di ujung selatan Lembata kebiasaan berburu paus pun bermula.

Dengan kondisi geografis lebih memungkinkan masyarakat memilih matapencaharian sebagai nelayan selain berkebun.

Sekitar bulan Mei hingga November paus akan bermigrasi melewati laut Sawu dari laut Banda.

Physeter macrocephalus atau paus Sperma adalah jenis paus yang di tangkap oleh masyarakat Lamalera. Jenis paus ini bagi masyarakat di kenal dengan Koteklema.

Perahu yang oleh warga setempat di sebut peledang sekitar 3 hingga 4 meluncur dengan pendayung terdiri dari 6-10 orang. Di antaranya ada juga Lamafa atau juru tikam adalah seorang laki-laki yang di anggap punya sifat dan karakter yang sederhana.

Peralatan dalam penangkapan ikan yakni tali yang di terbuat dari kapas yang dipintal dan dilumuri getah kulit pohon turi. Tali ini di kenal dengan nama Leo. Setelah di pakai gulungan Leo akan di simpan di bilik khusus di rumah adat.

Peralatan lainnya seperti senjata tempuling yang terbuat dari sebilah bambu atau tongkat yang di ujungnya diberikan besi runcing dan tajam dan di gunakan oleh seorang Lamafa dalam memburu paus.

Masyarakat tidak pernah gegabah berburu dalam jumlah banyak yang mampu membuat keberadaan mamalia ini terancam punah. Namun sebaliknya dalam setahun perburuan tidak boleh lebih dari 20 ekor dan paus yang di buru pun yang tua dan tidak produktif.

Tidak boleh menyerang paus muda atau yang sedang bunting karena itu adalah aturan turun temurun. Apabila di langgar diyakini mendatangkan musibah bagi kampung.

Dari hasil buruan akan dibagikan kesemua warga desa. Para janda, fakir miskin, yatim piatu akan mendapatkan bagian. Apabila kebutuhan seluruh desa terpenuhi sisa nya akan di barter dengan kebutuhan pokok seperti jagung dan beras, atau di jual.

Sebagai kampung pemburu paus dipenuhi dengan tulang belulang yang juga di manfaatkan sebagi kerajinan seperti cincin dan lain-lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline