Jurnalisme multimedia memiliki berbagai jenis elemen. Dari beberapa elemen ini disaat ingin menggunakan lebih dari 1 elemen maka jangan sampai mengulangi topik dari masing-masing elemen.
Hal ini sifatnya, dimasing-masing elemen harus saling melengkapi satu sama lain. Baiknya masing-nasing elemen digunakan dengan cara memaksimalkan kekuatannya.
Saat merencanakan suatu topik, jurnalis harus memilah mana yang perlu dimasukan atau dihilangkan dalam suatu elemen. Jika bagiannya terlalu panjang maka akan menambah kerumitan dan akhirnya tidak terbaca.
Jurnalisme multimedia terus berkembang karena mulai banyak jurnalis yang mengembangkannya. Jurnalisme multimedia juga membuka alat dan teknik digital baru.
Jurnalisme multimedia merupakan produk konten berita yang menjadi sejarah baru pada era tahun 2000-an. Kemunculannya disebabkan oleh banyak elemen penyebab di media online, yaitu:
- inovasi teknologi,
- jurnalis foto,
- organisasi bisnis media,
- khalayak, dan
- kondisi politik, ekonomi, sosial, serta budaya.
Masing-masing elemen memberikan kekuatannya sendiri dan saling berkaitan.
Wartawan memiliki intepretasi yang luas untuk menunjukan hilangnya kendali yang mengganggu pengamatan. Masyarakat akan tertarik perhatiannya dengan menjaga alur dan tidak berlebihan.
Adanya jurnalisme multimedia ini membuat wartawan harus belajar untuk menyesuaikan lagi karena berbeda dengan jurnalisme multimedia lama. Karena perbedaan konten yang di rancang dan disebarkan di masyarakat.
Hal ini terjadi disaat perkembangan online mulai muncul dan wartawan bisa dengan lebih leluasa untuk membuat atau mengemas konten lebih menarik tetapi tidak keluar dari konteks atau aturan yang sudah ada.
Jurnalisme multimedia awalnya mengarah terhadap beberapa hal seperti :
- Fotografi
- Videografi
- Audio
Serta konten lain yg bukan menggunakan teks.