Lihat ke Halaman Asli

bermensch di Era Digital: Siapakah Manusia Unggul di Zaman AI?

Diperbarui: 11 Januari 2025   10:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Konsep Übermensch, atau "manusia unggul" dalam bahasa Indonesia, yang diperkenalkan oleh

filsuf Friedrich Nietzsche, kembali relevan dalam era digital yang didominasi oleh kecerdasan

buatan (AI). Jika pada zamannya Nietzsche membayangkan manusia yang mampu melampaui

nilai-nilai moral konvensional, kini kita diajak untuk merenungkan: siapakah manusia unggul di

tengah pesatnya perkembangan teknologi AI?

1. Manusia dan Mesin: Simbiosis Mutualisme

Perkembangan AI tak terelakkan mengubah lanskap kehidupan manusia. AI mampu melakukan

tugas-tugas kompleks, mulai dari mengoperasikan kendaraan otonom hingga memberikan

diagnosis medis. Namun, alih-alih menggantikan manusia, AI justru melengkapi kemampuan

kita. Manusia unggul di era digital bukanlah yang paling kuat atau cerdas secara individu,

melainkan mereka yang mampu berkolaborasi dengan AI secara efektif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline