Teknologi semakin berkembang salah satunya dengan menciptakan istilah 'Multimedia'. Multimedia merupakan gabungan tiga atau lebih media yang disusun menjadi satu kesatuan dengan tidak mengulang media yang sama dengan tujuan untuk memudahkan para pembaca dalam memahami info yang disampaikan.
Ketika mendengar kata 'Multimedia' apa sih yang ada di benak kalian?
Media yang banyak? Tapi, media seperti apa yang dimaksud? Yuk, kita bahas.
Secara umum, 'Multimedia' dapat didefinisikan sebagai adanya sebuah kombinasi dari foto, suara, grafik, dan teks sehingga mampu membentuk sebuah cerita.
Namun, beberapa orang sesuai dengan bidang prakteknya, mereka memberi sebutan lain 'multimedia' seperti, 'cross media' , 'transmedia', dan 'mixed media' (media gabungan) yang sifatnya saling melengkapi sehingga audiens semakin mudah untuk memahami, dan konten yang dikombinasikan sifatnya tidak mengulang, melainkan kombinasi tiga atau lebih media.
Seiring berjalannya waktu, muncul revolusi digital yang mampu memberikan tanda baru dari kehadiran 'multimedia' sebelumnya. Revolusi digital mampu menghapuskan batasan dari gambar diam menjadi gambar bergerak.
Sebuah projek canggih multimedia yang menjadi perbincangan ialah projek multimedia dari New York Times pada 2012 yakni, "Snow Fall" yang mampu menggabungkan video, gambar, peta animasi, audio, dan tayangan slide foto. Projek multimedia ini mampu menghasilkan tiga juta pengunjung situs dalam 10 hari pertama penayangannya di situs New York Times dan ini dinilai menjadi titik referensi penting, hasilnya dapat dilihat di . Terdapat tiga contoh lainnya dari keterampilan dalam mengolah media menjadi sebuah 'multimedia' yakni:
- The Serengeti Lion, National Geographic, August 2013
- NSA Files: Decoded, The Guardian, November 2013
- Planet Money Makes a T-Shirt, Planet Money and National Public Radio, December 2013
Dari Indonesia sendiri, terdapat satu web milik Kompas yakni vik.kompas.com yang sudah mencoba mengkombinasi media menjadi satu kesatuan yang dikemas dengan grafik, tulisan, dan animasi.
PHOTOJOURNALISM
Selain itu, praktek kemunculan 'multimedia' dapat dilihat dengan adanya kemunculan dari 'photojournalism' atau 'fotografi jurnalistik' yang dipahami sebagai penggabungan antara foto dan tulisan jurnalistik. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa 'photojournalism' itu sendiri mampu menggabungkan elemen media seperti foto, teks, dan mungkin juga audio slideshow, infografis animasi, video linear (long-form atau short-form), dokumenter, dan bahkan broadcast film.