Lihat ke Halaman Asli

Peredaran Senjata Api di Papua Ibarat Gunung Es

Diperbarui: 18 Juni 2015   07:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14042416751025844011

[caption id="attachment_345786" align="aligncenter" width="421" caption="Kelompok berenjata OPM (foto : Vivanews.co.id)"][/caption]

Dalam kurun waktu kurang dua bulan (Mei-Juni 2014), aparat keamanan di Papua telah menangani tiga kasus penyelundupan senjata api dan amunisi ke wilayah Papua.Dari ketiga kasus itu, telah disita tidak kurang dari delapan pucuk senjata api berikut ribuan butir amunisi dari berbagai jenis.Senjata-senjata api dan ribuan butir amunisi itu dipasok dari Filipina dan Papua Nugini yang akan digunakan oleh kelompok bersenjata yang berbasis di Kabupaten Nabire, Kabupaten Paniai, Kabupaten Lanny Jaya, maupun Kabupaten Puncak Jaya. Simak saja pemberitaan media di bawah ini :

Selasa (6/5) sekitar pukul 20.30 WIT, tim khusus Polda Papua membekuk seorang penumpang kapal KM Lambelu berinisial YM di pelabuhan Kota Sorong, Papua Barat, yang kedapatan membawa senjata api laras panjang jenis AR 15 sebanyak 1 pucuk, senjata api laras pendek jenis FN 46 sebanyak 1 pucuk, senjata api laras pendek jenis Revolver sebanyak 1 pucuk, serta sejumlah amunisi. Senjata dan amunisi itu rencananya akan dibawa pelaku ke Nabire, namun keburu dibekuk polisi saat turun di pelabuhan Kota Sorong.

Rabu (25/6) sekitar pukul 07.30 WIT, tim khusus gabungan Polda Papua dan Kodam Cenderawasih membekuk tiga orang di Pantai Wisata Hotel Kamp II Kota Jayapura yang kedapatan membawa senjata api dan ribuan amunisi. Ketiga orang yang dibekuk, masing-masing yaitu Edy Wakur (37 tahun, warga Pos 7 Sentani, Jayapura), Deni Wetipo (19 tahun, warga Kampung Harapan, Jayapura) dan Tiba Tabuni (42 tahun, warga Distrik Balingga, Kabupaten Jayawijaya), sedangkan barang bukti yang diamankan dari ketiganya adalah senjata api jenis Engkle Loop sebanyak 2 pucuk, amunisi caliber 7,62 mm sebanyak 997 butir, serta amunisi double loop sebanyak 50 butir.Menurut keterangan Kapolda Papua, Irjen Pol Tito Karnavian, senjata api dan amunisi itu dibeli oleh ketiga orang tersebut dari Papua Nugini dan rencananya akan dipasok untuk kelompok bersenjata pimpinan Puron Wenda yang berbasis di Kabupaten Lanny Jaya hingga Kabupaten Puncak Jaya.

Senin (30/6), tim khusus Polda Papua membekuk tiga orang penumpang kapal asal Ternate, Maluku Utara di Pelabuhan Kota Sorong, Papua Barat, yang kedapatan membawa senjata 3 pucuk senjata api dan amunisi.Ketiga orang yang dibekuk, masing-masing yaitu SK (45), DRK (36) dan MW (35), sedangkan barang bukti yang diamankan dari ketiganya yaitu senjata api laras panjang jenis SS1 V5 sebanyak 1 pucuk, senjata api laras panjang jenis Jungle Carbine sebanyak 1 pucuk, senjata api laras pendek jenis FN 45 sebanyak 1 pucuk, serta amunisi SS1 V5 sebanyak 87 butir, amunisi Jungle Carbine sebnyak 21 butir dan amunisi FN 45 sebanyak 14 butir.Senjata api dan amunisi itu dibeli oleh ketiga orang tersebut dari Mindanao, Filipina Selatan melalui jalur Sahihe Talaud, berlayar ke Sorong melalui Ternate dan rencananya akan dipasok untuk kelompok bersenjata pimpinan John Yogi yang berbasis di Kabupaten Paniai.

Sampai sejauh ini, aparat keamanan di Papua belum berhasil mengungkap asal dana pembelian senjata api dan amunisi itu.Meskipun Kapolda Papua pernah menyatakan ada pejabat Papua yang danai beli senjata, namun belum dijelaskan identitas pejabat itu. Untuk mengungkap donator pembelian senjata api dan amunisi bagi kelompok separatis memang tidak mudah. Bisa jadi ujung-ujungnya si pejabat akan berkelit bahwa uang yang diberikan kepada kelompok separatis itu bukan diperuntukkan membeli senjata, melainkan untuk program pengentasan kemiskinan.Oleh karena itu, pihak penyidik ketiga kasus ini harus benar-benar jeli dan ulet demi terungkapnya aktor-aktor aksi kekerasan di Papua, karena kasus penyelundupan senjata api dan amunisi ke Papua ibarat Gunung Es, dimana keberhasilan aparat keamanan dalam membekuk pelaku jauh lebih sedikit dibanding keberhasilan pelaku dalam menyelundupkan barang berbahaya itu. Buktinya, modus penyelundupan sangat sederhana dan rute yang dilaluinya itu-itu juga.

Semoga di usia 68 tahun ini, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dapat lebih baik dalam mengayomi saudara-saudara kita yang ada di ujung timur Indonesia ini, karena bagaimanapun juga, rakyat Indonesia termasuk masyarakat Papua tetap membutuhkan keamanan dan ketertiban.

Bahan referensi :

Polisi Tangkap Lagi Penyelundup Senpi ke Papua, Kali Ini dari Filipina

Pelaku Penyelundupan Senjata dari Filipina ke Papua Kembali Ditangkap

Kapolda : Ada Pejabat Papua yang Danai Beli Senjata

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline