Setiap anak yang lahir di dunia ini diciptakan oleh Tuhan sudah seharusnya untuk dijaga dan dididik dengan layak dan sebaik-baiknya. Children with special needs atau anak berkebutuhan khusus merupakan bagian berharga dalam masyarakat atau kehidupan sosial kita.
Anak berkebutuhan khusus merupakan anak yang membutuhkan penanganan khusus karena keterbatasan atau gangguan dalam perkembangan pada aspek intelektual, fisik, emosi, dan sosial. Jadi, anak berkebutuhan khusus terdapat anak berkebutuhan fisik, anak berkebutuhan mental, dan anak berkebutuhan khusus ganda. Anak berekbutuhan khusus fisik meliputi tuna netra, tuna rungu, dan tuna daksa.
Kemudian anak berkebutuhan khusus mental meliputi tuna grahita, anak bakat istimewa, anak hiperaktif, tuna laras, anak lamban belajar atau slow learner, dan autis. Sedangkan, anak berkebutuhan khusus ganda terdiri dari anak yang mengalami dua atau lebih keterbatasan atau kebutuhan baik dalam aspek fisik, mental, sosial, dan emosi. Di Negara Indonesia, jumlah anak berusia 5-19 tahun yang mengalami kebutuhan khusus sekitar 2.197.833 anak. Data tersebut diperoleh berdasarkan data statistik yang telah dipublikasi oleh Kemenko PMK tahun 2022 pada bulan Juni.
Lalu, peristiwa apa saja yang menyebabkan seorang anak menjadi anak berkebutuhan khusus?
Terdapat beberapa peristiwa yang mengakibatkan seorang anak menjadi seorang anak berkebutuhan khusus atau children with spescial needs. Peristiwa tersebut meliputi peristiwa pre natal, peristiwa natal, serta peristiwa pasca natal. Dalam setiap peristiwa tersebut, terdapat faktor-faktor yang menyebabkan seorang anak mengalami kebutuhan khusus. Jadi, seorang anak mengalami kebutuhan khusus bukan tanpa alasan atau penyebab. Hal tersebut bisa saja didapatkan ketika anak belum lahir dan masih di dalam kandungan atau saat ibu masih hamil (pre natal), kemudian saat proses kelahiran (natal), atau ketika anak sudah dilahirkan atau saat mengalami masa pertumbuhan dalam hidup (pasca natal).
Peristiwa Pre Natal
Dalam peristiwa pre natal ini seorang anak mengalami kebutuhan khusus ketika anak masih berada di dalam kandungan. Pada peristiwa ini disebabkan karena faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal ini berupa genetik dan keturunan. Penyebab seorang anak mengalami kebutuhan khusus sebelum dilahirkan karena faktor internal ini yaitu :
a. Kelainan genetika berupa kelainan kromosom yang nantinya akan menghasilkan anak yang mengalami down sindrom.
b. Penyakit yang telah ada sejak bertahun-tahun pada ibu hamil, seperti TBC ini dapat menyebakan janin mengalami kebutuhan khusus.
c. Faktor rhesus (Rh) anoxia prenatal, hal ini dapat menyebabkan seorang anak nantinya lahir dengan berkebutuhan khusus
Sedangkan faktor eksternal yang menyebabkan anak mengalami kebutuhan khusus saat masih didalam kandungan ini yaitu :
a. Infeksi kehamilan, dalam hal ini terjadi karena virus yang disebut dengan virus Liptospirosis, virus retrolanta Fibroplasia-RLF, dan virus maternal rubella.
b. Keracunan saat hamil
Keracunan ini terjadi karena seorang ibu terlalu berlebihan dalam mengkonsumsii zat besi atau bisa saja karena bayi kekurangan vitamin. Selain itu, konsumsi obat-obatan kontrasepsi juga dapat menyebabkan keracunan ketika hamil.
c. ketika seorang ibu mengalami jatuh
d. Pengalaman yang membuat seorang ibu hamil mengalami traumatic dalam dirinya
Periswtiwa traumatic ini bisa didapatkan ketika seorang ibu mengalami ketegangan pada kehamilan sebelumnya, syndrom baby blue, dan trauma yang diperoleh karena pada saat kehamilan kandungan pernah terbentur sesuatu.
Peristiwa Natal
Peristiwa natal merupakan peristiwa yang menyebabkan kebutuhan khusus pada bayi atau anak ini muncul yakni ketika saat proses kelahiran ini terjadi. Faktor yang menyebabkan ketika proses kelahiran memunculkan kebutuhan atau kelainan khusus pada bayi yaitu
a. Ketika proses kelahiran dibantu dengan menggunakan alat yang mana alat tersebut dapat memberikan dampak berupa kecacatan otak pada bayi
b. Kehamilan yang masa kehamilannya sudah lebih dari 40 minggu. Pada kondisi ini, ibu disarankan untuk segera melakukan proses kelahiran dengan cara yang mungkin untuk dilakukan sesuai dengan kondisi bayi dan juga ibu.
c. Kelahiran dengan posisi sungsang
Dalam keadaan sungsang ini, pada bagian kaki atau bokong atau tangan pada bayi keluar terlebih dahulu, padahal normalnya adalah kepala keluar dahulu. Ketika seorang ibu melahirkan bayi dalam keadaan sungsang tanpa menggunakan alat bantuan, maka hal ini akan menyebabkan kecacatan pada bayi karena terlalu lama berada di dalam kandungan.
d. Pendaharan pada ibu hamil juga menjadi faktor penyebab munculnya suatu kebutuhan khusus pada bayi saat proses kelahiran.
Peristiwa Pasca Natal
Peristiwa pasca natal merupakan suatu peristiwa dimana kebutuhan khusus pada anak muncul ketika anak sudah dilahirkan sampai anak itu belum memasuki usia perkembangan selesai atau sebelum seorang anak berusia lebih dari 18 tahun. Hal-hal yang termasuk ke dalam peristiwa pasca natal yang menyebabkan anak mengalami kebutuhan khusus ini yaitu :
a. Kecelakaan
Kecelakaan yang dimaksud dalam hal ini yaitu anak mengalami kecelakaan karena jatuh, tidak sengaja tersedak, tergores benda tajam, serta tidak sengaja meminum atau memakan obat-obatan atau bahan kimia berlebih.
b. Keracunan
Bayi atau anak mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung racun. Racun ini bisa saja berasalah dari makanan atau minuman yang dikonsumsi sudah kadaluarsa atau terkandung zat psikoaktif. Setelah racun tersebut masuk melalui mulut bayi atau anak, kemudian racun tersebut tersebar pada tubuh melalui darah dan dapat juga dialirkan menuju otak sehingga nantinya seorang anak atau bayi menjadi anak berkebutuhan khusus.
c. Kekurangan zat gizi dan nutrisi
Pemberian gizi dan nutrisi sudah harus diberikan secara eksklusif sejak 6 bulan pertama pada bayi. Jika bayi mengalami kekurangan gizi, hal ini pada otak bayi akan mengalami keterlambatan dan keterhambatan perkembangan. Ketika hal itu terjadi, bayi dapat mengalami kecacatan mental pada dirinya.
Dari ketiga peristiwa tersebut, seorang perempuan dan orang yang berada lingkungan sekitar juga harus seling menjaga satu sama lain untuk meminimalisir anak yang lahir mengalami berkebutuhan khusus baik fisik, mental, emosi, dan sosial. Namun, ketika anak yang lahir mengalami kebutuhan khsus, pihak orang tua dan orang yang berada di lingkungan sekitar bisa menerima segala kondisi anak tersebut.
Pihak orang tua sebaiknya tidak fokus pada kekurangan yang ada pada anak tersebut, melainkan sudah selayaknya orang tua mencari dan fokus pada kelebihan yang dimiliki anak, sebab Tuhan tidak akan menciptakan umatnya tanpa sebuah kelebihan dan kekurangan. Ketika anak dan orang tua mampu berkolaborasi dan mengembangkan kelebihan pada anak disamping kekurangan yang dimiliki, maka hal tersebut akan memberikan dampak yang positif pada kehidupan anak baik di masa sekarang dan di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H