Teman sebaya memainkan peran penting dalam perkembangan sosial dan kepribadian anak. Teman sebaya memberikan sebuah dunia di mana anak-anak dapat bersosialisasi dan berinteraksi dalam suasana yang mereka ciptakan sendiri. Anak-anak berinteraksi dengan teman sebayanya dan menjalin hubungan dekat, sehingga meningkatkan hubungan dengan teman dan memberi mereka rasa persatuan.
Dalam berkomunikasi dengan teman sebaya, anak dapat belajar untuk saling menghargai, memiliki rasa tanggung jawab, belajar bekerja sama, berbagi dan peduli terhadap teman yang lain. Mereka belajar empati dan mulai belajar membantu teman yang membutuhkan.
Sebagai individu yang menjalani proses perkembangan, anak tidak lepas dari masalah pribadi dan sosial. Sebagai orang tua dari sebuah sekolah, pendidik tentunya di harapkan dapat membimbing, melatih dan mengarahkan anak untuk berperilaku baik dan berinteraksi dengan lingkungan, baik guru maupun teman sebayanya.
Mendidik anak di sekolah sejak dini, khususnya bagi anak usia 5-6 tahun, Harus mendapatkan banyak perhatian agar perkembangan sosial dapat berkembang dengan baik, sehingga proses belajar anak bermanfaat bagi mereka, terutama dalam hal beradaptasi dengan lingkungan. enam jenis kemampuan rendah, yaitu keterampilan komunikasi yang buruk, kepercayaan diri yang rendah, keegoisan dalam bermain yang tidak kooperatif, mengganggu teman, sulit diatur, tidak mau berbagi lebih banyak individu.
Diperlukan upaya perbaikan sistem bimbingan anak untuk mengatasi permasalahan tersebut. Peran dapat didefinisikan sebagai serangkaian perasaan, kata-kata, dan tindakan, yang merupakan pola hubungan unik yang ditunjukkan oleh seorang individu kepada individu lain. Peran yang dimainkan individu dalam kehidupan mereka dipengaruhi oleh bagaimana perasaan mereka tentang diri mereka sendiri dan orang lain.
Oleh karena itu, jika Anda ingin memainkan peran yang baik, Anda harus memahami peran individu dan orang lain. Pengertian ini tidak terbatas pada tindakan, tetapi juga mencakup determinan, yaitu perasaan, persepsi, dan sikap. Bermain peran bertujuan untuk membantu individu memahami peran mereka sendiri dan peran yang dimainkan oleh orang lain, serta memahami perasaan, sikap, dan nilai potensial.
Melalui bermain peran, anak-anak akan berusaha untuk mengeksplorasi hubungan interpersonal dengan mendemonstrasikan dan mendiskusikannya sehingga mereka dapat mengeksplorasi perasaan, sikap, nilai, dan strategi pemecahan masalah yang berbeda secara bersama-sama.
Vygotsky dan Erikson menjelaskan bahwa bermain peran disebut juga sebagai tindakan simbolik, berpura-pura, menciptakan keyakinan bahwa fantasi, imajinasi atau bermain drama sangat penting bagi perkembangan pengetahuan, aspek sosial dan emosional anak usia tiga sampai enam tahun.
Fungsi mental yang lebih tinggi berakar pada hubungan sosial dan kerja sama. Melalui bermain peran, anak dapat membangun kemampuan berimajinasi dan berkomunikasi dengan orang lain dalam konteks sosial,
Melalui bermain peran, anak-anak berusaha untuk mengeksplorasi hubungan interpersonal dengan mendemonstrasikan dan mendiskusikannya sehingga mereka dapat mengeksplorasi perasaan, sikap, nilai, dan strategi pemecahan masalah yang berbeda secara bersama-sama.