Lihat ke Halaman Asli

Penghijauan dan Teknologi : Pemanfaatan Avenza Maps dalam Penanaman 300 Bibit

Diperbarui: 20 Januari 2025   21:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Setelah Penanaman Bibit

Gunungrejo, Sabtu, 11 Januari 2025, Kelompok Tani Hutan (KTH) Wonosoborejo Desa Gunungrejo bersama kelompok 113  Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang melaksanakan aksi penghijauan dengan menanam bibit alpukat dan durian di kawasan perbukitan. Hari ini merupakan hari pertama dimulainya penanaman bibit. Sebanyak 300 bibit telah disiapkan untuk ditanam secara serentak di tiga lahan produktif milik warga. Ketua KTH, Bapak Kholil, menjelaskan bahwa alpukat dan durian dipilih karena tidak hanya memiliki nilai ekonomi tinggi, tetapi juga berfungsi sebagai penyangga ekologis yang dapat mencegah longsor di area perbukitan, selain itu durian dan alpukat sendiri dapat membuahkan hasil buahnya pada kisaran waktu 3 tahun sekali.  "Bibit ini merupakan bagian dari program bantuan pemerintah. Kami berharap, dalam tiga hingga lima tahun mendatang, pohon-pohon ini dapat berbuah, menjadi daya tarik wisata, sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat," ujar Bapak Kholil.

Kami berkesempatan untuk turut serta berkontrinbusi dalam kegiatan penanaman bibit ini. Kegiatan ini dilakukan dengan semangat gotong royong. Setiap peserta memiliki perannya masing-masing, mulai dari menggali lubang tanam, menanam bibit dengan penuh kehati-hatian, hingga menandai lubang yang telah diisi bibit, sehingga proses berjalan rapi dan efisien. Kolaborasi yang terjalin antara warga dan mahasiswa menciptakan suasana kerja sama yang harmonis dan produktif.

Proses penandaan lubang yang sudah ditanami menjadi semakin terorganisir berkat pemanfaatan teknologi modern. Aplikasi Avenza Maps digunakan untuk memetakan lokasi bibit yang telah ditanam, sekaligus mencatat jumlahnya secara rinci. Aplikasi ini terbukti sangat membantu, memungkinkan setiap titik penanaman terlihat jelas dan terpantau akurat tanpa membutuhkan jaringan internet. Dengan dukungan teknologi ini, pengelolaan dan pemantauan di masa mendatang dapat dilakukan lebih mudah dan efisien.

Kegiatan ini bukan hanya tentang menanam bibit, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan sekaligus mengoptimalkan potensi lahan. Ke depan, bibit alpukat dan durian yang ditanam diharapkan tidak hanya berbuah secara harfiah, tetapi juga menghasilkan dampak positif bagi perekonomian dan ekologi desa. Dengan semangat kebersamaan, program ini menjadi langkah awal yang menjanjikan untuk keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Writer : Siti Nurhidayati

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline