Gaya hidup yang berkelanjutan atau sustainable lifestyle menjadi kampanye yang sedang gencar dilakukan berbagai kalangan akhir-akhir ini. Harapan untuk melihat bumi tetap lestari menjadi salah satu faktor pendorong.
Salah satu pihak yang telah berkomitmen untuk bertransformasi ke arah berkelanjutan adalah Transjakarta. Sebagai BUMD di bidang transportasi yang melayani masyarakat Jakarta dan sekitarnya, Transjakarta hadir dengan program Bersih, Berdaya dan Bestari sebagai komitmen transformasi ke arah berkelanjutan.
Sebagai bentuk sosialisai program berkelanjutan tersebut, Sabtu (2/3/2024), Transjakarta mengajak Komunitas Kompasianer Jakarta (Kopaja71) untuk mengikuti Jakarta Green Tour.
Dalam kegiatan tersebut, Transjakarta menggandeng mitranya yakni Sebumi, guna memperkenalkan masyarakat tentang gaya hidup yang berkelanjutan sembari mengunjungi lokasi-lokasi historis sekaligus modern di Jakarta.
Perjalanan diawali dari halte Wisma Nusantara nonBRT di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat. Dari titik ini, peserta tour diajak menikmati sensasi kenyamanan naik bus listrik (electric bus).
Transformasi dari bus dengan bahan bakar fosil menjadi bus listrik merupakan salah satu komitmen Transjakarta sebagai bagian dari program Bersih. Bertanggung jawab terhadap lingkungan dengan berdampak dalam memerangi krisis iklim menjadi fokus program Bersih ini. Pengurangan emisi karbon mencapai 99,9% dengan beroperasinya bus listrik.
Dari sisi kenyamanan penumpang, menumpang bus listrik jauh lebih nyaman daripada bus lama dengan bahan bakar minyak bumi. Suara mesin nyaris tidak terdengar, minim guncangan, dan terasa jauh lebih tenang.
Saat ini Transjakarta sudah mengoperasikan 100 unit bus listrik. Targetnya, tahun 2030 seluruh unit bus Transjakarta adalah electric bus. Hal tersebut disampaikan langsung dalam kesempatan tersebut oleh Pak Bowo, Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta.
Fakta tersebut tentu menjadi kabar baik bagi warga Jakarta dan sekitarnya. Ini berarti, ke depannya udara Jakarta akan jauh lebih bersih, bebas polusi.
Fakta ini akan jauh lebih baik lagi jika masyarakat pun ramai-ramai beralih ke moda transportasi umum seperti Transjakarta. Masyarakat yang beralih dari transportasi pribadi, baik roda dua maupun roda empat, ke Transjakarta, paling tidak mampu mengurangi emisi karbon hingga 94%.