Siang itu, hari Minggu lalu, saya dan suami mampir di sebuah supermarket di dalam kawasan Mal Cinere.
Sebenarnya niat hati bukan untuk berbelanja. Mampir di sana sekadar menghabiskan waktu, sebelum mengikuti ibadah di gereja yang letaknya takjauh dari mal. Kebetulan kami tiba lebih awal dan memiliki waktu sekitar satu jam sebelum ibadah dimulai.
Karena memang tidak niat berbelanja, saya berkeliling melihat-lihat. Akhirnya saya hanya mengambil beberapa butir telur, dua bungkus mi instan dan satu bungkus biskuit yang rencananya akan saya kunyah sebelum masuk gereja.
Seperti biasa, saya selalu membiasakan diri mengecek harga barang di rak sebelum memutuskan untuk membawanya ke meja kasir.
Mengecek harga barang terlebih dahulu bertujuan agar total harga belanjaan bisa direka sebelum dibawa ke kasir.
Saya tidak ingin kebablasan mengambil barang tanpa berhitung. Risikonya pengeluaran bisa melebihi target belanja yang sudah saya tetapkan.
Kebiasaan belanja kebablasan sangat tidak baik. Hal ini bisa membuat tangan sembarang mengambil barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan, cuma demi memuaskan "lapar mata".
Kalaupun di rak pajangan, tidak tertera harga dengan jelas, saya akan menanyakan harga sebenarnya kepada petugas atau langsung cek harga di kasir. Jika harganya worth it, diambil. Jika tidak, dikembalikan ke rak.
Mengecek harga barang terlebih dahulu juga bermanfaat agar kegiatan berbelanja jadi menyenangkan. Jangan sampai saya kena "prank" karena harga barang di kasir berbeda dengan harga di rak.
Apabila selisih harga tidak banyak, tidak apa. Akan jadi kesal kalau ternyata selisih harga terlalu jauh dengan harga yang tertera di rak.