Lihat ke Halaman Asli

Martha Weda

TERVERIFIKASI

Mamanya si Ganteng

Kebakaran Bromo dan Pendidikan Lingkungan Hidup yang Terabaikan

Diperbarui: 24 September 2023   00:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu sisi Bromo usai kebakaran hutan. Sumber: KOMPAS.COM/IMRON HAKIKI) 

OBYEK Wisata Gunung Bromo di Jawa Timur baru saja mengalami kebakaran hebat. Besar luasan vegetasi yang terbakar mencapai 504 hektar, dan tersebar di empat kabupaten yakni Probolinggo, Pasuruan, Malang, dan Lumajang (Metronews.com). 

Adapun salah satu pemicu kebakaran yakni kegiatan pemotretan prewedding oleh sekelompok orang yang menggunakan flare

Buntut dari kejadian tersebut, salah seorang dari para pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka. Sementara kerugian yang ditimbulkan akibat kebakaran mencapai Rp5, 4 miliar (Kompas.com)

Melalui kejadian kebakaran di Brono ini, kita seperti diingatkan kembali bahwa masih banyak masyarakat kita yang kurang memiliki kesadaran, kepedulian, dan kepekaan terhadap lingkungan hidup di sekitarnya.

Penyebab kurangnya kesadaran, kepedulian, dan kepekaan terhadap lingkungan bisa jadi salah satunya karena minimnya pengetahuan akan lingkungan hidup itu sendiri. 

Padahal, pengenalan pengetahuan serta pendidikan akan lingkungan hidup dapat diawali dari rumah, lalu dilengkapi melalui pendidikan formal di sekolah.

Di rumah, sejak anak usia dini, orang tua bisa mulai mengajarkan berbagai hal tentang lingkungan hidup. Termasuk menumbuhkan kecintaan akan lingkungan asri dan lestari. 

Contoh kecil saja, misalnya anak diajar mencintai kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Selain itu, anak juga dapat diajar dan diajak untuk bertanam dan mencintai tanaman.

Bukan itu saja, anak juga bisa diajar untuk mulai mengenal musim kemarau dan musim hujan serta dampak buruk yang diakibatkannya, jika manusia tidak peka dan tidak bisa menjaga keberlangsungan lingkungan hidup. 

Sejak anak saya usia dini, saya sendiri mulai mengajarkannya mencintai lingkungan. Setiap kali sedang bepergian dan ada sampah sisa makanan dan minuman kecil miliknya, saya akan mendorong ia untuk mencari tempat sampah dan membuang sampahnya di sana.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline