Lihat ke Halaman Asli

Martha Weda

TERVERIFIKASI

Mamanya si Ganteng

Sepenggal Kisah Akun Bagus dan Akun Jelek di Gojek

Diperbarui: 15 Februari 2023   14:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengemudi Gojek (Shutterstock via Kompas.com) 

Minggu lalu, saya menumpang satu gojek motor (go ride) untuk sebuah tujuan di daerah Depok. Dalam perjalanan tersebut saya menyempatkan diri untuk mengobrol dengan bapak driver. 

Si bapak driver bercerita, bahwa tadinya beliau bekerja sebagai tenaga securiti di sebuah apartemen di wilayah Bintaro, melalui penyaluran dan perjanjian kontrak kerja dengan sebuah perusahaan outsourcing

Tahun 2016, manajemen apartemen tidak membutuhkannya lagi, dan masa kontrak kerjanya juga tidak diperpanjang. 

Bingung tiba-tiba kehilangan pekerjaan, beliau langsung teringat pada Gojek. Dengan modal sebuah motor berusia empat tahun kala itu (2012), sebuah STNK dan SIM atas namanya sendiri, beliau mengajukan diri sebagai pengemudi merangkap mitra Gojek, dan diterima. Hingga kini terhitung sudah enam tahun beliau bermitra sebagai pengemudi go ride bersama Gojek.

Dengan usia beliau yang sudah lewat 40 tahun, beliau sangat kesulitan mendapatkan pekerjaan baru. Hal ini pula yang membuatnya bersyukur masih diterima sebagai driver Gojek. Istri dan seorang anaknya pun masih bisa diberi nafkah. 

Menurut cerita bapak ini, di antara sesama pengemudi Gojek ada istilah "akun bagus" dan "akun jelek". Kondisi tersebut bersifat harian. Kondisi ini pula yang menyebabkan jumlah penghasilan driver setiap hari bervariasi, sesuai dengan kondisi akun si pengemudi pada hari tersebut. 

Disebut "akun bagus", jika sepanjang hari itu driver terua-menerus menerima pesanan (order). Jadi, selesai satu pesanan, langsung masuk pesanan baru, begitu seterusnya hingga malam hari.  Sedangkan, akun akan dikatakan sebagai "akun jelek" jika sepanjang hari, driver sepi pesanan.

Artinya, dalam kondisi akun yang sudah standby dan driver sudah siap melayani pesanan, tetapi pesanan justru tidak muncul-muncul. Kondisi tanpa order sama sekali iini bisa berlangsung hingga tiga jam, bahkan bisa lebih. 

Jika kondisi sedang "akun bagus", dalam satu hari bapak driver ini bisa meraup penghasilan hingga 200-250 ribu rupiah. Dipotong biaya bahan bakar, makan, kopi, dan rokok selama bekerja, beliau bisa membawa pulang 150-200 ribu rupiah.

Namun, jika akun sedang jelek, membawa pulang 50 ribu rupiah saja sudah sangat bersyukur. Karena itulah, beliau berkata pengemudi mesti pintar-pintar mengelola penghasilan yang didapat. Selalu berjaga-jaga untuk kondisi kala akun mereka sedang tidak beruntung. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline