Lihat ke Halaman Asli

Martha Weda

TERVERIFIKASI

Mamanya si Ganteng

Semangkuk Brenebon Lezat dari Kelas Delapan

Diperbarui: 17 November 2022   16:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilusttrasi brenebon ((SHUTTERSTOCK/ERLY DAMAYANTI via Kompas.com)

Siang itu, gawaiku berdering. Rich, anak lelakiku yang sedang berada di sekolah menelepon.

"Mama, masak sup kacang merah itu gampang kan, Ma?" tanya Rich begitu hubungan kami tersambung.

"Iya, gampang, " jawabku refleks.

Sup kacang merah yang dimaksud Rich adalah Brenebon, salah satu menu favorit keluarga kami.

Brenebon sendiri merupakan makanan tradisional nusantara khas Indonesia Timur, khususnya Minahasa dan Maluku. Masakan ini berasal dari pengaruh masakan Belanda yang diadopsi oleh masyarakat Indonesia bagian timur.

Nama "brenebon" merupakan pengucapan lokal Manado yang berasal dari Bahasa Belanda, yaitu bruine bonen; bruine berarti "warna coklat", sementara bonen berarti "kacang", maka bruine bonen berarti "kacang merah".

Hidangan sup ini dibuat dari kacang merah dan sayuran yang disajikan dalam kuah kaldu daging, dengan campuran rempah-rempah sebagai bumbu.

"Tetapi merebus kacang merah dan daging itu tidak bisa sebentar," terangku pada Rich.

"Butuh waktu 2 hingga 3 jam," lanjutku lagi.

"Apakah bumbunya banyak, Ma?" tanya Rich lagi. Di belakang terdengar suara riuh teman-temannya. Sepertinya mereka sedang berada dii dalam kelas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline