Lihat ke Halaman Asli

Martha Weda

TERVERIFIKASI

Mamanya si Ganteng

Akibat Jadi Perokok Pasif, Saya Positif TBC

Diperbarui: 11 November 2022   07:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi tuberculosis (Sumber: Shutterstock)

Pertengahan tahun 2003, saya mulai sering batuk-batuk.

Semula saya mengira ini hanya batuk biasa. Mungkin karena debu sebab saya sering pulang kerja naik motor menumpang seorang teman. 

Saya pun tidak minum obat apapun, tetapi batuk itu terus terjadi berbulan-bulan. Hingga satu saat, ketika saya batuk dan menutup mulut dengan tisu, saya lihat ada titik-titik darah di tisu itu. Wow, saya batuk darah. 

Namun kejadian tersebut dan beberapa kali kejadian batuk darah sesudahnya tidak membawa saya langsung berobat. Walaupun ada setitik kekhawatiran, tetapi saya abaikan. Saya merasa masih kuat dan masih bisa bekerja seperti biasa. 

Tetapi, perlahan berat badan saya terus menurun. Hingga dua bulan sebelum saya akhirnya benar-benar sakit, rafsu makan saya perlahan menghilang. Tubuh saya tipis sudah seperti papan penggilasan. 

Mau seenak apapun makanan yang disajikan di hadapan saya, selera makan saya tidak ada. Saya memaksa makan hanya agar tidak lapar dan lemas. Hingga akhirnya di bulan April 2004, saya demam selama dua hari, tidak berhenti batuk, dan merasakan kelelahan yang luar biasa. 

Sampai masuk hari ketiga demam dan saya sudah tidak tahan lagi, pukul dua pagi saya dibawa ke Rumah Sakit Puri Cinere. Itupun sampai harus membangunkan pacarnya kakak yang tinggal di Gandul, untuk membantu membawa saya ke rumah sakit. 

Saya belum menikah waktu itu, dan tinggal berdua di Jakarta dengan kakak sulung saya yang juga belum menikah. 

Bersyukur waktu itu kebetulan ibu baru datang dari Bangka menjenguk anak-anak gadisnya. Jadi ada ibu yang merawat saya selama sakit. 

Hampir satu minggu saya dirawat di rumah sakit. Dan dari beberapa pemeriksaaan dan tes yang dilakukan, saya positif terkena TBC. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline